
Pantau - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan peluncuran instrumen investasi Exchange-Traded Fund (ETF) Emas pada kuartal IV tahun 2025, dan mendorong investor pasar modal untuk mulai melakukan diversifikasi portofolio ke instrumen tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik dalam acara "Keren, Muda & Cuan Bersama Bullion Emas" di Jakarta, Kamis (31/7).
Instrumen Aman, Transparan, dan Sesuai Syariah
Menurut Jeffrey, ETF Emas merupakan instrumen yang aman dan berkualitas karena berada dalam ekosistem pasar modal dan didukung standardisasi likuiditas serta fatwa dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
"Kemudian, juga ada ekosistem pasar modal, mulai dari transaksi, kliring dan penjaminan, settlement dan penyimpanan, kemudian menggunakan ekosistem yang ada di pasar modal sampai kepada perlindungannya," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya transparansi informasi kepada publik dalam investasi ETF Emas.
"Nanti akan diatur, dan itu harus diungkap dalam prospektus agar diketahui oleh publik. Itulah salah satu keunggulan di pasar modal yaitu transparansi kepada publik," ujar Jeffrey.
ETF Emas ini memungkinkan investor untuk berinvestasi langsung pada emas batangan fisik atau melalui kontrak derivatif guna memperoleh eksposur tidak langsung terhadap harga emas.
ETF sendiri merupakan reksa dana yang diperdagangkan seperti saham di bursa, dengan keunggulan pengelolaan dana ala reksa dana serta fleksibilitas jual-beli ala saham.
Menanti Regulasi OJK dan Tren Global
Peluncuran ETF Emas di Indonesia saat ini menunggu finalisasi peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang ditargetkan selesai sebelum kuartal IV 2025.
Inisiatif ini muncul setelah diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion.
Jeffrey berharap, dari total 17,4 juta investor pasar modal saat ini, semakin banyak yang mulai mempertimbangkan ETF Emas sebagai bagian dari strategi diversifikasi investasi mereka.
"Kita berharap investor yang saat ini sudah menjadi investor di pasar modal, yang jumlahnya 17,4 juta itu bisa mulai mendiversifikasi investasinya dalam ETF Emas," ungkapnya.
Berdasarkan data World Gold Council (WGC) per 20 Juni 2025, dana kelolaan (asset under management / AUM) global ETF Emas telah mencapai 388,8 miliar dolar AS atau setara dengan 3.587 ton emas.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf