billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

Kemdiktisaintek Perkuat Riset untuk Jawab Masalah Masyarakat dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Kemdiktisaintek Perkuat Riset untuk Jawab Masalah Masyarakat dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Foto: Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto (kiri) dan Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdiktisaintek Fauzan Adziman (kanan) dalam taklimat media di Jakarta (sumber: ANTARA/Sean Filo Muhamad)

Pantau - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menegaskan komitmennya dalam memperkuat riset yang berdampak nyata bagi masyarakat dan mampu mendorong pemerataan serta pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menyampaikan bahwa arah riset di Indonesia harus menjawab tantangan riil dan mampu dihilirisasi menjadi produk yang bermanfaat atau memiliki nilai komersial.

"Kami dorong riset-riset agar mampu menjawab tantangan riil masyarakat, dan hasilnya dapat dihilirisasi menjadi produk yang siap dimanfaatkan atau dikomersialisasikan," ungkapnya dalam taklimat media di Jakarta, Kamis, 31 Juli 2025.

Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya inovasi dan terobosan di bidang sains dan teknologi sebagai fondasi daya saing bangsa.

Fokus pada Riset Fundamental dan Kolaborasi Multisektor

Brian Yuliarto juga menyoroti pentingnya penguasaan riset dasar dan terapan, yang menurutnya menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan inovasi yang sesuai kebutuhan masyarakat.

"Penguasaan ini dimulai dari pengembangan ekosistem riset yang diawali di perguruan tinggi, yang bersifat multidisipliner dan kolaboratif," ia menegaskan.

Kemdiktisaintek turut mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan berbagai sektor, termasuk pemerintah daerah. Tujuannya adalah menyelesaikan permasalahan konkret seperti tata kota dan pengelolaan sampah.

Mendiktisaintek menyebut bahwa kolaborasi juga dilakukan dengan berbagai kementerian teknis.

"Kami telah bertemu dan mendiskusikan kerja sama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan Perikanan, Kementerian ESDM, dan Kementerian/Lembaga (K/L) lainnya. Beberapa kebutuhan kami akan libatkan dosen, bahkan mahasiswa," jelasnya.

Komersialisasi dan Pemerataan Pendanaan Riset

Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, Fauzan Adziman, menyatakan bahwa kemitraan merupakan elemen kunci dalam pelaksanaan riset yang berdampak luas.

"Kamitraan menjadi kata kunci dalam pengembangan dan eksekusi program-program kami," ungkapnya.

Menurut Fauzan, fokus utama kemitraan adalah pada tahap komersialisasi, dengan pendekatan yang dirancang dari hulu ke hilir, termasuk transfer teknologi.

"Kami merancang program dengan seksama dari hulu ke hilir, supaya betul-betul bermanfaat bagi masyarakat. Kami menjalin kerja sama erat dengan industri, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), akademisi, investor, hingga pemerintah daerah," ia menjelaskan.

Hingga saat ini, lebih dari 3.300 proposal riset telah menerima pendanaan dari Kemdiktisaintek.

Fokus tertinggi pendanaan riset berada pada bidang kesehatan, digitalisasi, ekonomi hijau, dan ekonomi kreatif.

Pendanaan riset juga dipastikan tersebar merata di seluruh provinsi guna memperkuat ekosistem riset secara nasional.

Penulis :
Shila Glorya