billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Transaksi Digital Tumbuh Pesat, BI Catat Lonjakan QRIS hingga 147 Persen pada Triwulan III 2025

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Transaksi Digital Tumbuh Pesat, BI Catat Lonjakan QRIS hingga 147 Persen pada Triwulan III 2025
Foto: Tangkapan layar - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan pemaparannya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Oktober 2025 yang digelar secara daring di Jakarta, Rabu 22/10/2025 (sumber: ANTARA/Uyu Septiyati Liman)

Pantau - Volume transaksi ritel yang difasilitasi melalui Bank Indonesia Fast Payment (BI-FAST) tercatat tumbuh 32,34 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan III 2025, dengan total transaksi mencapai 1.223,8 juta senilai Rp3.024,1 triliun.

Lonjakan Transaksi Digital dan Sistem Pembayaran BI

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa transaksi pembayaran digital terus menunjukkan tren peningkatan yang signifikan.

“Volume transaksi retail yang diproses melalui BI-FAST mencapai 1.223,8 juta atau tumbuh 32,34 persen year-on-year dengan nilai transaksi menyentuh Rp3.024,1 triliun pada triwulan III 2025,” ungkapnya.

Volume transaksi bernilai besar yang diproses melalui Sistem Bank Indonesia - Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) mencapai 2,76 juta transaksi, dengan nilai total mencapai Rp56,42 kuadriliun.

Secara keseluruhan, total volume transaksi pembayaran digital pada triwulan III 2025 tercatat sebesar 12,99 miliar transaksi, meningkat 38,08 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini didorong oleh semakin luasnya kanal pembayaran digital dan peningkatan penerimaan masyarakat terhadap metode transaksi nontunai.

Transaksi melalui mobile banking tumbuh 13,11 persen secara tahunan, sementara transaksi melalui internet banking meningkat sebesar 17,80 persen year-on-year.

Yang paling mencolok adalah pertumbuhan transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang melonjak hingga 147,65 persen dibandingkan tahun lalu.

Peningkatan transaksi QRIS tersebut disokong oleh naiknya jumlah pengguna serta meluasnya jaringan merchant di berbagai sektor ekonomi nasional.

Komitmen BI Terhadap Ketersediaan Uang Tunai dan Infrastruktur Pembayaran

Bank Indonesia juga mencatat kenaikan Jumlah Uang Kartal yang Diedarkan (UYD) sebesar 13,49 persen year-on-year, dengan nilai mencapai Rp1,2 kuadriliun pada triwulan III 2025.

Perry Warjiyo menilai bahwa pertumbuhan transaksi ekonomi dan keuangan digital ini menunjukkan penguatan yang stabil dan sehat.

Pertumbuhan tersebut dinilai aman, efisien, dan andal karena ditopang oleh infrastruktur sistem pembayaran yang stabil serta struktur industri yang sehat.

“Bank Indonesia berkomitmen terus menjaga ketersediaan uang rupiah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas layak edar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI termasuk daerah terdepan, terluar, dan terpencil,” ia mengungkapkan.

Stabilitas infrastruktur tercermin dari kelancaran penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) dan sistem pembayaran industri secara keseluruhan.

Ketersediaan pasokan uang tunai dalam jumlah yang cukup dan dengan kualitas layak edar juga terjaga sepanjang triwulan III 2025.

Bank Indonesia memastikan bahwa distribusi uang tunai menjangkau hingga pelosok Tanah Air guna mendukung aktivitas ekonomi masyarakat secara menyeluruh.

Penulis :
Leon Weldrick