billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

Kolaborasi Kementerian Ekraf dan Dicoding untuk Latih Talenta Digital Hadapi Tantangan Industri 2026

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Kolaborasi Kementerian Ekraf dan Dicoding untuk Latih Talenta Digital Hadapi Tantangan Industri 2026
Foto: Portrait Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya (sumber: Kementerian Ekraf)

Pantau - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Dicoding Indonesia dalam upaya memperkuat ekosistem talenta ekonomi kreatif berbasis teknologi, guna menjawab kebutuhan industri digital hingga tahun 2026.

Kolaborasi ini diwujudkan dalam bentuk pelatihan massal kecerdasan buatan (AI) yang menyasar talenta digital dari berbagai subsektor ekonomi kreatif.

Pelatihan ini diharapkan mampu menciptakan tenaga kerja yang siap pakai serta memiliki daya saing tinggi di sektor teknologi berbasis kreativitas.

Fokus Pengembangan Talenta Sesuai Kebutuhan Industri

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan bahwa kerja sama ini mendukung delapan program unggulan Kementerian, khususnya pada bidang Talenta Ekraf.

"Kolaborasi ini diarahkan untuk memperkuat ekosistem talenta ekonomi kreatif berbasis teknologi yang selaras dengan kebutuhan industri masa kini," ungkapnya.

Dicoding Indonesia, sebagai mitra Kemenparekraf, dikenal sebagai penyedia kursus daring dan pelatihan di bidang teknologi seperti pemrograman, pengembangan aplikasi, serta sertifikasi kompetensi digital.

Sejak tahun 2016, Dicoding telah aktif berkolaborasi dalam program Badan Ekraf Developer Day (BDD) dan Badan Ekraf Digital Talent (BDT) yang bertujuan mencetak lebih banyak profesional digital di Tanah Air.

Kemenparekraf juga menyampaikan keterbukaannya terhadap masukan dari pelaku industri digital guna menyusun program kerja tahun 2026 agar lebih relevan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

"Untuk 2025 semester kedua, kami fokus menjalankan program yang telah berjalan. Namun, untuk 2026, kami terbuka terhadap usulan pelatihan yang benar-benar dibutuhkan agar relevan dengan perkembangan teknologi," ia mengungkapkan.

Peningkatan Kapasitas dan Akses Talenta Digital

Dalam keterangan terpisah, CEO Dicoding Indonesia, Narenda Wicaksono, menjelaskan bahwa saat ini platform tersebut telah memiliki lebih dari 1,1 juta anggota.

Dari jumlah itu, sekitar 770.000 anggota telah menerima beasiswa untuk mengikuti berbagai program pelatihan digital.

"Lulusan kami saat ini berjumlah 190.000, dan 80 persen dari peserta program intensif berhasil bekerja di perusahaan teknologi dalam enam bulan setelah lulus," ungkapnya.

Kementerian Ekraf menegaskan komitmennya untuk terus memperluas akses pelatihan, meningkatkan kompetensi SDM digital, serta menciptakan peluang kerja baru di sektor teknologi kreatif melalui kerja sama dengan platform pelatihan teknologi seperti Dicoding.

Langkah ini juga dianggap sejalan dengan program Asta Ekraf dan Talenta Ekraf yang menjadi prioritas strategis kementerian dalam menghadapi tantangan global.

Penulis :
Shila Glorya

Terpopuler