billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BPIP Gandeng Pemuda dan DPR Dorong Penyebaran Nilai Pancasila Lewat Media Sosial dan Pendidikan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

BPIP Gandeng Pemuda dan DPR Dorong Penyebaran Nilai Pancasila Lewat Media Sosial dan Pendidikan
Foto: (Sumber: Direktur Jaringan dan Pemberdayaan BPIP RI Toto Kurdianto dan Anggota Komisi 13 DPR Melati Erzaldi foto bersama pada kegiatan Penguatan Relawan Kebajikan Pancasila di Pangkalpinang, Jumat (1/8/2025). ANTARA/Elza Elvia.)

Pantau - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI menggandeng pemuda dan anggota DPR RI untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila melalui media sosial dan pendidikan formal demi membentuk karakter bangsa yang kuat dan berideologi.

Pemuda Diajak Sebarkan Nilai Pancasila Lewat Media Sosial

BPIP mendorong generasi muda untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan Pancasila melalui media sosial agar ideologi ini tertanam dalam diri pribadi anak muda dan terus tumbuh di masyarakat.

"Kami terus mengajak mereka melakukan hal positif, salah satunya membuat konten untuk disebarkan ke medsos atau platform digital guna menangkal dan menghindari berita buruk, hoaks dan hal-hal negatif yang sudah banyak tersebar di media sosial," ungkap Direktur Jaringan dan Pemberdayaan BPIP RI, Toto Kurdianto.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat menghadiri kegiatan Penguatan Relawan Kebajikan Pancasila di Pangkalpinang.

BPIP juga mendorong relawan Kebajikan Pancasila di seluruh daerah, termasuk di Bangka Belitung, agar menggerakkan masyarakat menyuarakan nilai-nilai positif dari Pancasila.

Toto menekankan bahwa menyuarakan hal-hal baik bisa memperkuat nilai kebaikan yang dilakukan dan menjadi konten inspiratif, agar rasa kebudayaan dan kebangsaan tetap hidup.

"Konten seperti itu penting dibuat dan disebarkan dengan cara mereka anak muda ke sesama anak muda agar nilai-nilai baik Pancasila bisa diekspos, itu juga bagian dari Pancasila," katanya.

Pendidikan Pancasila dan Kolaborasi DPR Jadi Fondasi Karakter Bangsa

BPIP juga terus memperkuat pemahaman ideologi Pancasila di kalangan pelajar melalui pendidikan formal yang diberikan sejak tingkat SD hingga SMA.

Toto menyebut pentingnya pendidikan Pancasila karena saat pelajaran tersebut sempat dihentikan, banyak anak yang justru menyerap ideologi asing.

"Saat kita berhenti bicara Pancasila, akhirnya mereka menanamkan ideologi asing, contohnya berlaku tidak sopan terhadap orang tua, guru, merundung temannya, itu karena ada sesuatu yang hilang dari diri mereka, yaitu Pancasila," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pendidikan Pancasila harus diajarkan secara berulang agar nilai baik dan buruk tertanam dalam kehidupan sehari-hari.

"Ini harus di ulang terus dengan penguatan-penguatan, hal penting seperti kebudayaan dan gotong royong perlu terus dilakukan dalam keseharian agar tertanam semangat tersebut," jelas Toto.

Anggota Komisi XIII DPR RI, Melati Erzaldi, menyampaikan bahwa DPR menjalin kemitraan dengan BPIP untuk menyosialisasikan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.

"Kami bermitra dan saya ditugaskan di Komisi 13 terus menjalin kolaborasi untuk menjalankan program-program sosialisasi dan edukasi Pancasila agar nilai-nilai Pancasila diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga terbentuk generasi," katanya.

Melati juga menambahkan bahwa DPR sedang mendorong pembentukan Undang-undang agar penguatan Pancasila bisa lebih maksimal.

"Ini sedang kita godok dan responnya positif meski sederhana. Dan ini upaya kita agar Pancasila dipahami dan memberikan dampak baik untuk masyarakat," pungkasnya.

Penulis :
Aditya Yohan