billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Gunung Lewotobi Meletus Dua Kali, PVMBG Imbau Waspada Banjir Lahar dan Abu Vulkanik

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Gunung Lewotobi Meletus Dua Kali, PVMBG Imbau Waspada Banjir Lahar dan Abu Vulkanik
Foto: (Sumber: Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki, Kabupaten Fores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (2/8/2025) dini hari. ANTARA/HO-PVBMG/aa.)

Pantau - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, menyusul dua kali erupsi besar yang terjadi pada Jumat malam, 1 Agustus 2025, dan Sabtu dini hari, 2 Agustus 2025.

Dua Erupsi Besar Disertai Dentuman Kuat

Erupsi pertama terjadi pada pukul 20.45 WITA dengan kolom abu mencapai tinggi 10.000 meter dan arah sebaran ke Barat dan Barat Laut.

Erupsi kedua terjadi pada pukul 01.26 WITA dengan kolom abu lebih tinggi, yaitu mencapai 18.000 meter, dan sebaran ke arah Barat Daya, Barat, dan Barat Laut.

Petugas pengamat Gunung Lewotobi Laki-Laki, Emanuel Rofinus Bere, melaporkan bahwa kedua erupsi disertai suara gemuruh dan dentuman kuat yang terdengar hingga ke pos pengamatan.

“Jika terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi, kami imbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir lahar hujan,” ungkapnya dari Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.

PVMBG mencatat erupsi pertama terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi 3 menit 40 detik.

Erupsi kedua berdurasi lebih lama, yaitu 14 menit 5 detik, dengan amplitudo maksimum yang sama.

Warga Diminta Jauhi Radius Bahaya dan Gunakan Masker

PVMBG mengingatkan masyarakat dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer serta 7 kilometer sektoral Barat Daya – Timur Laut dari pusat erupsi.

Wilayah yang masuk zona rawan banjir lahar dan sebaran abu vulkanik antara lain: Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.

PVMBG juga meminta masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah daerah, dan tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.

“Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya,” tambah Emanuel.

Selain itu, warga diminta menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari dampak abu vulkanik terhadap saluran pernapasan.

Status Gunung Lewotobi Laki-Laki saat ini berada di Level IV atau Awas, tertinggi dalam klasifikasi status gunung api di Indonesia.

Penulis :
Aditya Yohan