Tampilan mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Hadapi Disrupsi Teknologi, Mendiktisaintek Tekankan Pentingnya Penguasaan Pengetahuan Dasar di Perguruan Tinggi

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Hadapi Disrupsi Teknologi, Mendiktisaintek Tekankan Pentingnya Penguasaan Pengetahuan Dasar di Perguruan Tinggi
Foto: (Sumber: Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-7 Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Bandung, Sabtu (2/8/2025). ANTARA/HO-Kemdiktisaintek.)

Pantau - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menegaskan pentingnya penguasaan pengetahuan dasar (fundamental knowledge) dalam menghadapi tantangan disrupsi teknologi global seperti kecerdasan buatan dan komputasi kuantum.

"Fundamental knowledge menjadi penting seiring dengan kecepatan komputasi yang sangat tinggi. Budaya ilmiah, sekali lagi, sangatlah penting," kata Brian Yuliarto dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Menurutnya, penguasaan pengetahuan dasar dapat dibangun melalui pengembangan budaya ilmiah di lingkungan perguruan tinggi dan kemudian ditransformasikan kepada masyarakat luas.

Pendidikan Tinggi Jadi Fondasi Ekonomi Berbasis Pengetahuan

Brian menekankan bahwa perguruan tinggi harus memainkan peran aktif dalam memperkuat pengetahuan dasar guna mendukung visi Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.

"Pendidikan tinggi merupakan fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi berbasis pengetahuan. Untuk mencapai status negara maju, Indonesia perlu mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen per tahun," ujarnya.

Ia juga mendorong peningkatan kualitas layanan dari kementerian, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), dan pemerintah daerah terhadap dosen, mahasiswa, dan institusi pendidikan.

Salah satu target strategis yang diusung adalah peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi nasional dari 32 persen menjadi 38 persen.

"Kami ingin meningkatkan jumlah mahasiswa. Biasanya setiap tahun Indonesia mengalami kenaikan mahasiswa sebanyak 0,5 persen. Kini kami sedang menargetkan untuk meningkat satu persen per tahunnya," ucap Brian Yuliarto.

Perubahan Pendekatan Menuju Perbaikan Berkelanjutan

Untuk mendukung pencapaian target tersebut, Mendiktisaintek mengajak seluruh elemen pendidikan tinggi agar mengubah pola layanan dari pendekatan judgemental menjadi pendekatan continuous improvement atau perbaikan berkelanjutan.

Dengan reformasi pendekatan dan peningkatan mutu layanan, Brian berharap perguruan tinggi di Indonesia dapat lebih fokus pada inovasi dan peningkatan kualitas secara berkelanjutan.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Ahmad Yusuf