
Pantau - Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) mengingatkan para pelajar Papua penerima beasiswa dari PT Freeport Indonesia di Semarang, Jawa Tengah, agar tidak menyia-nyiakan kesempatan pendidikan yang telah diberikan.
Peringatan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Pembina YPMAK, Engel Enoch, saat mengunjungi asrama pelajar Amungme dan Kamoro yang dikelola oleh Yayasan Binterbusih di Semarang.
Dalam kunjungan itu, pembina, pengawas, dan pengurus YPMAK meninjau kondisi asrama, berdialog dengan pelajar, serta menggelar diskusi motivasi untuk mendorong semangat belajar anak-anak Papua.
"Kami mengingatkan agar anak-anak kita memanfaatkan beasiswa dengan baik, karena tidak semua anak Papua mendapat kesempatan, jangan sia-siakan, tanamkan disiplin belajar agar bermanfaat bagi masa depan mereka," ungkap Engel Enoch.
Engel juga memberikan apresiasi terhadap Yayasan Binterbusih yang telah mendampingi pelajar Papua di Semarang selama 28 tahun.
"Yayasan Binterbusih sudah banyak menghasilkan sumber daya manusia berkualitas, termasuk saya dan juga sejumlah anggota pembina YPMAK. Kami pernah mendapatkan dukungan dan bantuan melalui Binterbusih, ini menunjukkan Yayasan Binterbusih benar-benar berjuang untuk memajukan anak Papua," ia mengungkapkan.
Tokoh Adat dan Pengurus YPMAK Berikan Dorongan Moral
Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) sekaligus anggota Pembina YPMAK, Jhon Stingal Beanal, turut memberikan motivasi kepada pelajar dalam kunjungan tersebut.
"Adik-adik datang ke Semarang tujuannya untuk belajar, demi masa depan, bukan untuk rekreasi," tegas Jhon Stingal.
Pesan serupa juga disampaikan oleh Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko), Georgorius Okoare, yang mengingatkan para pelajar akan harapan besar dari orang tua mereka di kampung halaman.
"Kalian sekolah yang baik, untuk masa depan, orang tua di Timika berharap kalian sukses, miliki masa depan yang cerah dan kembali untuk membangun daerah," ucap Georgorius.
Ketua Pengurus YPMAK, Leonardus Tumuka, memberikan tantangan kepada para pelajar agar memiliki semangat juang tinggi dalam menyelesaikan pendidikan.
"Kalian sudah di Semarang, pantang pulang sebelum berhasil. Jauh meninggalkan rumah, menyeberangi lautan, harus semangat, berjuang keras demi masa depan kalian," katanya.
Leonardus sendiri merupakan doktor pertama dari Suku Kamoro yang meraih gelar doktoral dari Universitas Philipina, Los Banos pada tahun 2015.
Puluhan Pelajar Papua Lanjut ke Perguruan Tinggi
Sebanyak 79 pelajar penerima beasiswa dari YPMAK telah menyelesaikan pendidikan jenjang SLTA di Semarang.
Dari jumlah tersebut, sebagian telah diterima di berbagai perguruan tinggi negeri, sementara lainnya melanjutkan ke perguruan tinggi swasta di Indonesia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf









