
Pantau - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan pentingnya peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam mendukung pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di satuan pendidikan.
Penegasan tersebut disampaikan saat kunjungan kerja ke SDN Cideng 2, Jakarta Pusat, untuk meninjau langsung pelaksanaan CKG sekaligus kondisi fasilitas UKS di sekolah tersebut.
"Sekolah-sekolah itu kan memang perlu memiliki ruang UKS ya, dan itu merupakan bagian dari program kami di kementerian. Jadi hari ini kami juga melihat bagaimana fasilitas UKS yang ada di sekolah ini. Alhamdulillah ruang UKS-nya representatif, mendukung pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis," ujar Abdul Mu’ti.
UKS Jadi Pilar Revitalisasi Sekolah dan Edukasi Kesehatan
Pemenuhan dan perbaikan UKS menjadi salah satu prioritas dalam program revitalisasi satuan pendidikan, yang merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) bidang pendidikan.
Kementerian Pendidikan terus melengkapi fasilitas UKS di sekolah-sekolah dengan berbagai sarana dasar kesehatan seperti tempat tidur, alat pengukur tinggi dan berat badan, kotak P3K, serta termometer.
Fasilitas tersebut diharapkan mampu memberikan pertolongan pertama apabila ditemukan masalah kesehatan pada siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
"Itu juga nanti usaha kami agar bagaimana menciptakan sekolah yang sehat, ya kami usahakan secara bertahap, sesuai arahan Pak Presiden," tambah Abdul Mu’ti.
Selain mendukung pelaksanaan CKG, ruang UKS juga memainkan peran penting dalam edukasi gizi, pembentukan gaya hidup sehat, serta pemantauan perkembangan kesehatan jasmani siswa secara berkelanjutan.
Ia berharap sinergi antara program CKG dan revitalisasi UKS dapat mendorong kualitas tumbuh kembang peserta didik secara jasmani, mental, emosional, dan intelektual.
Target CKG Sasar Jutaan Pelajar dari SD hingga Madrasah
Sejak pertama kali diluncurkan pada 10 Februari 2025, program Cek Kesehatan Gratis telah menjangkau lebih dari 16 juta orang hingga 1 Agustus 2025.
Pemerintah menargetkan sebanyak 281 juta penduduk menjadi penerima manfaat program ini, termasuk 53,8 juta siswa dari 282 ribu satuan pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA, Madrasah, hingga Sekolah Rakyat.
- Penulis :
- Aditya Yohan