billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia dan Belarus Sepakati Penguatan Kerja Sama Ekonomi di Sektor Pangan dan Teknologi Agrikultur

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Indonesia dan Belarus Sepakati Penguatan Kerja Sama Ekonomi di Sektor Pangan dan Teknologi Agrikultur
Foto: Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Belarus Maxim Ryzhenkov (kiri) saat tiba untuk melakukan pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta (sumber: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Pantau - Indonesia dan Belarus menyepakati penguatan kerja sama ekonomi, terutama di sektor ketahanan pangan, agrikultur, dan teknologi agrikultur, sebagai bagian dari upaya menjaga tren positif perdagangan bilateral yang terus meningkat setiap tahun.

Fokus pada Ketahanan Pangan dan Industri Pupuk

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyatakan bahwa penguatan kerja sama ini juga sejalan dengan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Kami menyepakati pentingnya memperdalam kerja sama dalam aspek ketahanan pangan sebagai salah satu program prioritas Pemerintah Indonesia," ungkapnya.

Indonesia dan Belarus sepakat untuk meningkatkan kolaborasi di sektor agrikultur, khususnya dalam pengembangan industri pupuk.

Kedua negara juga menyatakan komitmennya untuk mengidentifikasi potensi kerja sama baru dalam bidang pertanian.

Belarus, yang dikenal sebagai salah satu produsen pertanian besar di Eropa, dipandang sebagai mitra strategis dalam memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

Peluang Investasi dan Akses Pasar Bilateral

Menlu Sugiono juga menyampaikan kepada Menlu Belarus bahwa peluang bisnis dan investasi di Indonesia terbuka lebar bagi pelaku usaha Belarus.

Peluang tersebut meliputi bidang infrastruktur, teknologi, dan ketahanan pangan.

Belarus selama ini telah memasok alat berat untuk sektor pertambangan dan pertanian di Kalimantan.

Indonesia pun tertarik untuk menjajaki kemungkinan lokalisasi produksi alat berat dan komponen asal Belarus di dalam negeri.

Kedua negara menyepakati perlunya peningkatan akses pasar serta pengurangan hambatan perdagangan bilateral.

"Saya yakin bahwa kemitraan investasi dengan target spesifik di bidang-bidang prioritas ini akan semakin menguatkan fondasi kemitraan ekonomi kita," ia mengungkapkan.

Sebagai Ketua Uni Ekonomi Eurasia (EAEU), Belarus juga menyatakan dukungannya terhadap penyelesaian dan penandatanganan Kesepakatan Perdagangan Bebas Indonesia-Uni Ekonomi Eurasia (I-EAEU FTA) pada akhir tahun 2025.

"Belarus mendukung peluncuran Indonesia-EAEU FTA yang ditargetkan dapat diteken pada KTT EAEU di St. Petersburg pada Desember ini," ungkapnya.

Menlu RI meyakini bahwa kesepakatan antara Indonesia dan EAEU akan membuka jalan baru bagi kerja sama ekonomi kawasan, khususnya bagi hubungan bilateral Indonesia dan Belarus.

Penulis :
Arian Mesa