Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mahkota Kesultanan Siak Kembali ke Riau Setelah 80 Tahun, Dipamerkan dalam Peringatan HUT ke-68 Provinsi

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Mahkota Kesultanan Siak Kembali ke Riau Setelah 80 Tahun, Dipamerkan dalam Peringatan HUT ke-68 Provinsi
Foto: (Sumber: Mahkota Kesultanan Siak Sri Indrapura untuk pertama kalinya dibawa kembali ke Provinsi Riau dalam pameran pembangunan di Pekanbaru. ANTARA/HO-Pemprov Riau)

Pantau - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membawa pulang Mahkota Kesultanan Siak Sri Indrapura ke Bumi Lancang Kuning setelah lebih dari delapan dekade disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta.

Mahkota tersebut akan menjadi pusat perhatian dalam pameran pembangunan yang digelar untuk memperingati hari jadi ke-68 Provinsi Riau.

Dipamerkan Bersama Artefak Kerajaan, Pameran Digelar di Pekanbaru

Ketua Panitia Pameran Hari Jadi ke-68 Provinsi Riau, Roni Rahmat, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Riau, menyampaikan bahwa pameran akan berlangsung pada 7–10 Agustus 2025 di Jalan Sultan Syarif Kasim, tepat di depan Masjid Raya Annur, Pekanbaru.

Pameran akan dibuka setiap hari mulai pukul 14.00 hingga 20.00 WIB.

"Mahkota akan dipamerkan bersama dua artefak lainnya, yakni pin dan pedang peninggalan Sultan Siak. Untuk pertama kalinya kembali ke Riau setelah sekian lama," ujar Roni.

Museum Nasional Indonesia memberikan izin peminjaman benda pusaka tersebut dengan persyaratan keamanan yang ketat.

Proses pengiriman dilakukan dengan pengepakan khusus oleh tim ahli dari Museum Nasional untuk menjaga keutuhan benda bersejarah tersebut.

Simbol Dukungan Sultan Siak terhadap Kemerdekaan RI

Mahkota Kesultanan Siak sebelumnya dibawa ke Jakarta pada tahun 1945, bersamaan dengan penyerahan simbol-simbol kebesaran kerajaan oleh Sultan Syarif Kasim II kepada Pemerintah Republik Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan.

Selain mahkota, Sultan Syarif Kasim II juga menyerahkan dana pribadi untuk membantu perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan.

Mahkota Kesultanan Siak dibuat pada abad ke-19 dan memiliki nilai sejarah dan artistik yang sangat tinggi.

Mahkota ini terbuat dari emas, berlian, rubi, zamrud, dan mutiara, dengan berat mencapai 1.803,3 gram, diameter 33 sentimeter, dan tinggi 27 sentimeter.

"Kehadiran mahkota ini dalam pameran pembangunan sebagai momen penting dalam memperkuat kembali jati diri dan kebanggaan masyarakat Melayu Riau terhadap warisan sejarah dan budayanya," ujar Roni.

Penulis :
Ahmad Yusuf