Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BRIN Perkuat Karakterisasi Ilmiah Tsunami untuk Tingkatkan Mitigasi dan Sistem Peringatan Dini

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

BRIN Perkuat Karakterisasi Ilmiah Tsunami untuk Tingkatkan Mitigasi dan Sistem Peringatan Dini
Foto: (Sumber: Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Purna Sulastya Putra memaparkan hasil penelitian jejak tsunami bermagnitudo besar di selatan pulau Jawa sebagai bahan untuk mengurangi dampak bencana serupa yang berulang, di Jakarta, Rabu (6/8/2025). ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)

Pantau - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkuat pendekatan ilmiah dalam karakterisasi tsunami berdasarkan penyebabnya, baik yang bersumber dari gempa tektonik maupun nonseismik seperti letusan gunung api dan longsoran bawah laut.

Langkah ini bertujuan meningkatkan akurasi dalam identifikasi sumber bencana serta efektivitas mitigasi dan perencanaan kawasan pesisir berbasis risiko.

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Purna Sulastya Putra, menjelaskan bahwa masing-masing jenis tsunami memiliki karakteristik fisik dan geologi yang berbeda.

"Tsunami akibat longsoran, seperti di Palu atau Anak Krakatau, umumnya punya gelombang pendek dan jangkauan terbatas. Sementara tsunami tektonik bisa menjangkau daratan yang jauh lebih luas seperti di Aceh-Nias pada 2004", jelasnya.

Analisis Endapan dan Pemetaan Tsunami Purba Perkuat Sistem Nasional

Perbedaan panjang gelombang, daya jangkau, dan karakteristik endapan dari tiap jenis tsunami menjadi parameter utama dalam studi kejadian tsunami purba—khususnya di wilayah yang tidak memiliki catatan sejarah tertulis.

BRIN saat ini tengah mengkaji dua peristiwa besar: tsunami Palu 2018 yang disebabkan longsoran bawah laut, dan tsunami akibat letusan Gunung Anak Krakatau.

Penelitian mencakup analisis parameter geologi untuk membedakan mekanisme pembentukan gelombang, termasuk struktur endapan, morfologi dasar laut, dan sumber pemicu.

Pendekatan ilmiah ini diharapkan dapat membantu perancangan sistem peringatan dini yang lebih adaptif dan spesifik terhadap jenis ancaman tsunami di tiap wilayah.

Purna menambahkan bahwa pemetaan geologi tsunami juga menjadi dasar penting dalam memperkaya basis data nasional kebencanaan.

Informasi ini sangat vital untuk pengambilan kebijakan tata ruang pesisir, terutama bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan di lingkar cincin api Pasifik.

Dengan penguatan data ilmiah, pembangunan kawasan pesisir diharapkan dapat lebih tangguh dan sesuai dengan potensi bencana yang ada.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Ahmad Yusuf