Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bengkulu Diguncang 332 Gempa Sejak Awal Tahun, BMKG Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Bengkulu Diguncang 332 Gempa Sejak Awal Tahun, BMKG Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Foto: (Sumber: Petugas BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang saat menunjukkan lokasi gempa di wilayah Bengkulu, Jumat (8/8/2025). ANTARA/Anggi Mayasari)

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kepahiang mencatat telah terjadi 332 kali gempa bumi di wilayah Provinsi Bengkulu sejak Januari hingga 8 Agustus 2025.

Gempa Sering Terjadi di Wilayah Tertentu

Rangkaian gempa yang terjadi memiliki kekuatan bervariasi, mulai dari magnitudo 1,0 hingga 6,0.

Wilayah dengan frekuensi gempa tertinggi di Bengkulu meliputi Pulau Enggano di Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Kaur.

"Total gempa bumi di wilayah Provinsi Bengkulu hingga hari ini ada di 332 gempa," ungkap BMKG Kepahiang dalam laporan resminya.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya gempa bumi, serta memahami langkah-langkah mitigasi dan evakuasi jika gempa terjadi.

Warga juga diminta tidak mudah terprovokasi oleh isu atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Gempa Terbesar Tercatat pada Mei 2025

Gempa bumi terbesar terjadi pada Jumat, 23 Mei 2025, pukul 02.53 WIB, dengan magnitudo 6,0 dan kedalaman 84 kilometer di bawah permukaan laut.

"Untuk gempa kali ini disebabkan oleh intarslab atau aktivitas deformasi di bawah kerak bumi. Pasca gempa tersebut dirasakan hampir seluruh Provinsi Bengkulu dengan MMI tiga hingga enam," jelas BMKG.

Dampak dari gempa tersebut cukup signifikan.

Sebanyak 248 rumah terdampak, dengan 20 rumah mengalami kerusakan berat.

Di Kota Bengkulu, gempa merusak dua unit sekolah, dua masjid, dua kantor camat, beberapa fasilitas umum, serta 192 rumah warga.

Sementara di Kabupaten Bengkulu Tengah, enam bangunan di Desa Nakau dan Desa Pondok Kubang terdampak, termasuk satu unit PAUD, dua SD, dan satu SMK.

Penulis :
Ahmad Yusuf