
Pantau - Sejumlah pedagang Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menggelar aksi penolakan terhadap rencana relokasi yang dilakukan sebagai bagian dari pembangunan kawasan Taman Bendera Pusaka.
Aksi Pedagang dan Tuntutan Terhadap Pemerintah
Aksi ini dijadwalkan berlangsung pada pukul 09.00 WIB di depan Pasar Barito, tepatnya di Jalan Mahakam, Taman Langsat, Jakarta Selatan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Fahmi Akbar, anggota Tim Advokasi Pedagang Pasar Barito yang tergabung dalam Solidaritas Pemasok Pedagang Pasar (SP3).
Menurut Fahmi, rencana relokasi akan berdampak besar terhadap keberlangsungan usaha kecil menengah (UKM) yang selama ini bergantung pada aktivitas perdagangan di kawasan tersebut.
Ia menilai bahwa revitalisasi Pasar Barito pada 2023 lalu dengan anggaran sekitar Rp1,6 miliar dari APBD DKI Jakarta seharusnya menjadi dukungan nyata terhadap kegiatan ekonomi kerakyatan.
"Maka kami gabungan pedagang Pasar Barito dan masyarakat sipil mendukung hak-hak ekonomi kerakyatan sebagaimana amanat Konstitusi Pasal 27 UUD 1945," ujarnya.
Dalam aksinya, para pedagang bersama masyarakat menyampaikan beberapa tuntutan utama, yaitu:
- Menghentikan proyek yang dinilai tidak mendesak
- Menolak intimidasi terhadap pedagang
- Meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berpihak pada pelaku UMKM
Proyek Penggabungan Tiga Taman
Rencana relokasi pedagang Pasar Barito berkaitan dengan pembangunan Taman Bendera Pusaka yang digagas oleh Pemprov DKI Jakarta.
Proyek ini bertujuan untuk menggabungkan tiga taman besar di Jakarta Selatan, yakni Taman Leuser, Taman Ayodya, dan Taman Langsat, menjadi satu kawasan terpadu.
Pemprov DKI Jakarta menargetkan proyek penggabungan taman tersebut rampung pada Desember 2025.
Namun, keberadaan proyek ini dinilai mengancam keberlanjutan usaha para pedagang yang sudah lama berdagang di sekitar kawasan tersebut.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf