Pantau - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, tengah menjajaki program kerja sama kota kembar atau sister city dengan Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, untuk meningkatkan sinergitas di berbagai sektor strategis.
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Waas, menyampaikan bahwa kerja sama ini bertujuan memperkuat kolaborasi dalam bidang pariwisata, pendidikan, kebudayaan, ekonomi, dan industri kreatif.
"Tapi kami juga sadar bahwa setiap kota punya tantangan sendiri. Karena itu, kami kemarin datang ke Bandung, kota yang kreatif dan terbuka untuk kolaborasi," ungkap Rico.
Medan Ingin Tiru Branding Kawasan Kreatif Bandung
Rico menyatakan bahwa Pemkot Medan tengah menyiapkan kawasan strategis pariwisata yang terintegrasi dengan berbagai sektor dan membutuhkan referensi dari kota-kota yang sudah lebih dulu berhasil membangun ekosistem kreatif.
Menurutnya, Bandung adalah kota yang tepat untuk diajak bertukar gagasan.
" Kami berharap agar sinergi antara Medan dan Bandung bisa ditingkatkan, bahkan terbuka menjalin hubungan sebagai sister city," ujar Rico.
Sebelumnya, Rico juga mengajak organisasi perangkat daerah (OPD) dan seluruh camat Kota Medan untuk melakukan kunjungan kerja praktik ke Pemkot Bandung.
Ia menyampaikan bahwa Kota Medan sebagai kota terbesar di Sumatera Utara memiliki Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp329 triliun.
Rico juga menyoroti potensi lokal seperti makanan khas, kerajinan, dan busana adat dari etnis Batak, Melayu, Karo, hingga Nias yang bisa dikembangkan lebih lanjut.
"Kami menyoroti keberhasilan branding kawasan di Bandung seperti Braga. Kami keinginan agar Medan juga bisa mengembangkan kawasan dengan segmentasi kuat dan citra khas," ujarnya.
Bandung Sambut Baik Inisiatif Sinergi
Rombongan Pemkot Medan disambut langsung oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif kolaboratif dari Medan.
"Kami siap bersinergi dan juga ingin belajar tentang keberagaman yang ada di Medan," kata Farhan.
Ia menjelaskan bahwa saat ini Kota Bandung fokus mengembangkan sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) serta industri kreatif berbasis even.
“Kami terus menghidupkan Kota Bandung dengan berbagai even. Bahkan halaman Balai Kota kini sibuk setiap pekan. Kami ingin masyarakat terbiasa dengan kegiatan kreatif dan produktif,” jelas Farhan.
Inisiatif kerja sama ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan jejaring antar kota yang saling menguatkan dalam membangun ekonomi kreatif dan memperkuat identitas kota masing-masing.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
