
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar menggagas pembentukan Migran Center sebagai pusat pelayanan dan informasi untuk menciptakan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) berdaya saing global.
Migran Center sebagai Pusat Pemberdayaan
Setelah menghadiri Global Talent Day di Kawedanan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu, Muhaimin menyampaikan bahwa pembentukan Migran Center akan dikolaborasikan dengan perguruan tinggi di Indonesia.
"Saya berkomitmen membangun Migran Center," kata Cak Imin, sapaan akrab Menko PM.
Migran Center bertujuan memberikan kepastian kepada calon PMI agar mampu mendapatkan penghidupan yang layak di perantauan.
"Sehingga sejak desa, kecamatan, sampai berangkat, pulang lagi, semua dalam sistem pemberdayaan," ucap Cak Imin.
Di dalam Migran Center akan tersedia layanan advokasi dan pemberdayaan bagi calon PMI maupun purna-PMI.
"Ada proses riset agar terkonsep dengan sangat sistematis dari hulu ke hilir," ucap Menko PM Muhaimin Iskandar.
Kolaborasi dan Fasilitas Pelatihan
Pendirian Migran Center akan melibatkan universitas, lintas kementerian, dan pihak eksternal pemerintah.
Kolaborasi dengan banyak pihak diharapkan mampu menghadirkan informasi akurat bagi masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri sesuai kemampuan masing-masing calon PMI.
"Jadi kami membuat ini lebih efektif, lebih tersaring," ujar Cak Imin.
Migran Center juga akan memberikan pelatihan bahasa asing dan keterampilan kerja.
"Karena itu kebutuhan dasar untuk bekerja di luar negeri," ucap dia.
Muhaimin optimistis ide ini dapat membuat calon PMI menjalani hidup lebih baik melalui pekerjaan yang bagus dan menjanjikan.
"Kami menginginkan ini terintegrasi mulai proses rekrutmen sampai dia kembali pulang atau pasca-bekerja," tuturnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti