
Pantau - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengaku terharu dan bahagia melihat dampak langsung program perumahan subsidi gagasan Presiden Prabowo Subianto yang dirasakan masyarakat.
Kunjungan ke Kota Serang
Pernyataan itu disampaikan Maruarar saat meninjau sejumlah rumah subsidi di Kota Serang, Banten, pada Sabtu.
Ia menilai program ini tidak hanya mempermudah kepemilikan rumah bagi rakyat kecil, tetapi juga menggerakkan perekonomian di tingkat akar rumput.
"Saya bahagia melihat situasi di sini, dan tadi luar biasa, ada ibu yang berdagang warteg, bapak berdagang bakso dan bubur ayam," ungkapnya.
Menurutnya, manfaat program semakin terasa berkat adanya Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BPPBT) gratis dan Bantuan Biaya Ganti Rugi (BBG) gratis yang dijalankan pemerintah daerah.
"Terima kasih saya sampaikan kepada Wali Kota, sudah menjalankan Peraturan Kepala Daerah. Bagus, semua juga mendukung pengembangannya," katanya.
Target Terbesar Sepanjang Sejarah
Maruarar mengungkapkan target pembangunan rumah subsidi tahun ini mencapai 350 ribu unit, jumlah terbesar sepanjang sejarah.
"Target tahun ini 350 ribu, terbesar sepanjang sejarah. Rata-rata sebelumnya 220 ribu, tahun ini Pak Prabowo langsung tancap gas 350 ribu," ujarnya.
Ia menambahkan, pembangunan 350 ribu rumah tersebut diharapkan menciptakan lapangan kerja luas di seluruh Indonesia.
"Kalau langsung membangun 100 unit, bisa membuka lapangan pekerjaan cukup banyak. Dalam tiga bulan kita bisa membangun 100-200 unit selesai," jelasnya.
Program rumah subsidi ini juga memiliki dampak berganda, mulai dari terbukanya peluang usaha seperti warung hingga menggerakkan industri pendukung seperti semen, pasir, kaca, toko bangunan, dan transportasi.
- Penulis :
- Shila Glorya