billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kualitas Udara Jakarta Sedang, Kelompok Sensitif Disarankan Gunakan Masker

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kualitas Udara Jakarta Sedang, Kelompok Sensitif Disarankan Gunakan Masker
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Aktivis Greenpeace Indonesia membentangkan poster yang menampilkan angka indeks kualitas udara yang buruk saat menggelar aksi di kawasan Bundaran HI, Jakarta. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/am.)

Pantau - Kualitas udara Jakarta pada Minggu (10/8/2025) tercatat dalam kategori sedang, namun kelompok sensitif tetap disarankan memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Data dan Dampak Kesehatan

Berdasarkan data IQAir pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) Jakarta berada di angka 97, dengan konsentrasi PM 2,5 sebesar 33,8 mikrogram/m³ atau 6,8 kali lebih tinggi dari panduan tahunan WHO.

PM 2,5 adalah partikel berukuran kurang dari 2,5 mikron yang terdiri dari debu, asap, dan jelaga. Paparan jangka panjang partikel ini dikaitkan dengan risiko kematian dini, terutama pada penderita penyakit jantung atau paru kronis.

Rekomendasi bagi kelompok sensitif meliputi penggunaan masker, menghindari aktivitas luar ruangan, menutup jendela untuk menghalau udara kotor, dan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan.

Posisi Jakarta dan Upaya Pemprov

Dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pagi ini, Jakarta menempati urutan ketujuh, di bawah Bandung (155), Tangerang Selatan (155), Surabaya (130), Bekasi (127), Jambi (115), dan Depok (112).

Pemprov DKI mendorong kerja sama dengan daerah penyangga untuk menurunkan emisi, khususnya dari sektor industri, serta melakukan penegakan hukum terhadap kendaraan berat yang tidak lolos uji emisi.

Rencana ke depan mencakup perluasan uji emisi dan penindakan bagi kendaraan kategori N dan O demi mewujudkan Jakarta yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

Data uji emisi gratis periode 2020–2024 mencatat total 1.692.618 kendaraan, terdiri dari 1.544.773 kendaraan roda empat dan 147.845 kendaraan roda dua, dengan tingkat kelulusan masing-masing 98,2% dan 82,3%.

Uji emisi bertujuan mengukur kepatuhan pemilik kendaraan terhadap efisiensi pembakaran mesin dan kadar polutan, sekaligus meningkatkan kesadaran warga akan kontribusi mereka terhadap kualitas udara.

Penulis :
Aditya Yohan