billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Perdebatan TKA dan Kompetisi KENAL TKA: Membangun Mental Tangguh Siswa untuk Persaingan Global

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Perdebatan TKA dan Kompetisi KENAL TKA: Membangun Mental Tangguh Siswa untuk Persaingan Global
Foto: (Sumber: Pelaksanaan simulasi dan latihan TKA sangat bermanfaat bagi siswa (ANTARA/HO-Kenal TKA))

Pantau - Perbedaan pandangan mengenai Tes Kemampuan Akademik (TKA) memicu perdebatan antara pihak yang mendukung dan yang menolak, terutama terkait cara terbaik mengukur kualitas pendidikan di Indonesia.

Pro, Kontra, dan Jalan Tengah

Pendukung TKA menilai tes ini sebagai alat ukur objektif untuk memetakan kemampuan akademik secara merata, mempersiapkan siswa ke sekolah unggulan atau perguruan tinggi, sekaligus menjadi dasar perbaikan kurikulum, kualitas guru, dan kebijakan afirmasi bagi daerah tertinggal.

Latihan TKA sejak dini juga dinilai membentuk mental tangguh dan strategi belajar untuk menghadapi persaingan global.

Sebaliknya, penolak TKA khawatir tes ini mempersempit makna pendidikan hanya pada nilai, mendorong teaching to the test, menambah tekanan berlebih, dan menimbulkan ketidakadilan bagi daerah dengan keterbatasan teknologi atau fasilitas.

Jalan tengah yang diusulkan adalah menjadikan TKA sebagai salah satu komponen penilaian bersama portofolio, prestasi non-akademik, dan penilaian holistik, dengan rancangan tepat dan dukungan infrastruktur agar berfungsi sebagai instrumen pemetaan mutu, bukan sekadar gerbang seleksi.

Kompetisi KENAL TKA dan Manfaat Simulasi

Untuk mendukung kesiapan siswa, Kompetisi Nasional KENAL TKA mengajak peserta kelas 5 SD hingga 12 SMA berlatih TKA secara terstruktur berbasis standar nasional.

Kegiatan ini melibatkan provinsi di Jawa, Sumatera, Sulawesi, NTB, dan Kepulauan Riau, memperkuat kolaborasi antara sekolah, orang tua, lembaga pendidikan, dan pemerintah daerah.

Manfaat simulasi meliputi pembentukan mental tangguh, pengelolaan strategi di bawah tekanan, dan pengalaman menghadapi suasana seleksi ketat di sekolah unggulan seperti MAN Insan Cendekia, SMA Pradita Dirgantara, dan SMA Labschool.

Seleksi KENAL TKA terdiri dari empat tahap, mulai dari penyisihan CBT di sekolah hingga final tatap muka di Universitas Indonesia. Data hasil ujian menjadi tolok ukur sekolah untuk evaluasi pembelajaran dan strategi pengajaran.

Simulasi ini membantu pemerataan kesempatan belajar melalui akses ujian berbasis komputer atau ponsel, memudahkan partisipasi siswa dari kota maupun pelosok, serta membentuk budaya belajar kompetitif yang sehat.

Dengan kebiasaan berlatih sejak dini, siswa memiliki keunggulan signifikan saat menghadapi seleksi nyata, menjadikan KENAL TKA sebagai momentum membangun ekosistem pendidikan kompetitif dan profesional untuk menyiapkan generasi Indonesia bersaing di tingkat global.

Penulis :
Aditya Yohan