
Pantau - Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia dan Peru sepakat, bersama negara lain, membantu mewujudkan solusi dua negara bagi Palestina dengan harapan kekerasan terhadap rakyat Palestina segera berakhir.
Kesepakatan dalam Isu Palestina
Isu Palestina menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan empat mata antara Presiden Prabowo dan Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra di Ruang Kerja Presiden RI, Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
"Tentang masalah global, kami sangat menghargai sikap Peru yang mendukung kemerdekaan Palestina. Kami akan kerja sama untuk bersama-sama mewujudkan tercapainya solusi dua negara," ungkap Presiden Prabowo.
Presiden Boluarte menegaskan bahwa Indonesia dan Peru memiliki kesamaan pandangan, antara lain dalam memajukan demokrasi, membela multilateralisme, menegakkan hukum internasional, mendukung perdagangan bebas, meningkatkan kerja sama Selatan–Selatan, serta mewujudkan ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan.
"Lima dekade persahabatan, kerja sama, dan saling pengertian telah membentuk hubungan yang kokoh dan langgeng, berdasarkan kepentingan bersama," ujar Presiden Boluarte.
Penguatan Hubungan Bilateral
Kunjungan Presiden Boluarte ke Istana Merdeka menjadi kunjungan kenegaraan pertama oleh Presiden Peru sejak pembukaan hubungan diplomatik kedua negara pada 12 Agustus 1975.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo menganugerahkan tanda kehormatan tertinggi Bintang Republik Indonesia Adipurna kepada Presiden Boluarte atas jasanya meningkatkan hubungan dan persahabatan Indonesia–Peru.
Indonesia dan Peru juga menandatangani dokumen perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) setelah perundingan selama 14 bulan.
Presiden Prabowo menyambut baik perjanjian CEPA Indonesia–Peru dan menilai proses perundingannya relatif cepat, karena biasanya negosiasi CEPA memakan waktu bertahun-tahun.
Presiden Boluarte hadir didampingi sejumlah menteri dan pejabat tinggi Peru, sementara Presiden Prabowo juga didampingi para menteri terkait dan pejabat pemerintah.
- Penulis :
- Arian Mesa










