
Pantau - Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, bersama Kementerian Pertanian meluncurkan program pertanian modern dengan menghidupkan kembali lahan mati menjadi sawah produktif, sebagai bagian dari proyek percontohan cetak sawah rakyat berbasis teknologi.
Dari Lahan Terlantar Menjadi Harapan Baru Petani
Puluhan ekskavator dikerahkan untuk membentuk petak-petak sawah baru secara rapi di Desa Ujung, Kecamatan Bati-Bati.
Pembangunan tanggul setinggi dua meter mengelilingi area dilakukan untuk mengantisipasi banjir yang sebelumnya kerap merusak tanaman padi.
Lahan yang sebelumnya hanya berupa tanah hitam terlantar kini mulai disulap menjadi sawah produktif.
Traktor kecil dioperasikan oleh dua operator menggemburkan tanah sebagai persiapan sebelum tanam.
Seorang pria duduk di atas tumpukan pipa besar, memperhatikan proses olah tanah dengan penuh harap terhadap hasil proyek ini.
Petani lain tampak mengamati lahan yang dahulu sering terendam banjir, namun kini mulai menunjukkan potensi besar untuk pertanian.
Pertanian Digital: Drone Tebar Benih, Traktor Gemburkan Tanah
Beberapa meter dari lokasi, perhatian tertuju pada drone berukuran besar yang terbang rendah sambil membawa tangki kecil berisi benih padi.
Teknologi drone diperkenalkan sebagai metode baru untuk menanam padi secara efisien dan cepat.
Sementara itu, traktor terus membajak lahan di sisi lain area pertanian, menunjukkan proses yang berjalan paralel antara teknologi dan tenaga mekanis.
Program ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat dalam menerapkan pertanian presisi di Kalimantan Selatan.
Di bawah pohon rindang dekat tenda upacara, beberapa pejabat termasuk Bupati dan rombongan terlihat mengenakan pakaian lapangan lengkap dengan sepatu bot.
Para pejabat tersebut tampak serius namun bangga menyaksikan langsung progres lahan yang kini siap ditanami padi dengan pendekatan modern.
- Penulis :
- Aditya Yohan