billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Cetak Sawah Rakyat 30 Ribu Hektare di Kalsel, Kementan Genjot Produksi dan Kemandirian Pangan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Cetak Sawah Rakyat 30 Ribu Hektare di Kalsel, Kementan Genjot Produksi dan Kemandirian Pangan
Foto: Sejumlah petani di Desa Panggung Baru, Kecamatan Palaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan melakukan panen padi dengan menggunakan alat mesin pertanian combine harvester di Tanah Laut (sumber: ANTARA/Harianto)

Pantau - Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan program cetak sawah rakyat (CSR) seluas 30 ribu hektare di Kalimantan Selatan (Kalsel) guna meningkatkan produksi, mendorong kemandirian pangan berkelanjutan, dan mewujudkan swasembada pangan.

Target dan Realisasi Program

Penanggung Jawab Program Swasembada Pangan Kalsel, Mulyono, menyampaikan, "Kami dalam melakukan cetak sawah rakyat di Kalimantan Selatan ini, kami akan cetak 30 ribu hektare."

Hingga saat ini, realisasi CSR di Kalsel telah terkontrak konstruksi seluas 10.666 hektare dan diharapkan mencapai 100 persen pada Oktober 2025.

Meski terkendala keterbatasan akses jalan untuk mobilisasi alat berat, Kementan memastikan target CSR di Kalsel dapat tercapai dengan berbagai langkah strategis.

Upaya tersebut meliputi peningkatan koordinasi lintas pihak, penambahan tim pendamping lapangan, serta percepatan distribusi melalui e-katalog dan pengadaan barang untuk mendukung sektor pertanian di Kalsel.

Dukungan dan Manfaat bagi Petani

Sosialisasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya program ini.

"Sosialisasi ke masyarakat terus kami lakukan tentang pentingnya cetak sawah rakyat untuk kesejahteraan masyarakat," ujar Mulyono.

Kementan juga memberikan dukungan berupa pembukaan lahan, bantuan sarana produksi, serta penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) seperti traktor, rotavator, drone penanam benih, pompa air, dan combine harvester.

Selain itu, pelatihan manajemen usaha tani diselenggarakan agar petani milenial mampu mengelola pertanian sebagai bisnis berkelanjutan dengan produktivitas tinggi.

Target akhir dari program ini adalah meningkatkan masa tanam dari satu kali setahun menjadi tiga kali tanam untuk memperkuat ketahanan pangan di Kalsel.

Penulis :
Arian Mesa