Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

14 Unit Hunian Sementara untuk Korban Banjir di Mataram Siap Ditempati Pekan Ini

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

14 Unit Hunian Sementara untuk Korban Banjir di Mataram Siap Ditempati Pekan Ini
Foto: (Sumber: Proses pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban banjir 6 Juli 2025 di Lingkungan Pamotan, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Selasa (12/8/2025). ANTARA/Dokumen Pribadi.)

Pantau - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyatakan bahwa 14 unit hunian sementara (huntara) yang dibangun untuk korban banjir pada 6 Juli 2025 akan segera selesai dan siap ditempati dalam pekan ini.

"Pembangunan 14 unit huntara di Pamotan, kami targetkan selesai dalam pekan ini," ungkap Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Mataram, M Nazaruddin Fikri, di Mataram, Sabtu.

Penempatan Diatur Lurah dan Camat, BPBD Siapkan Bantuan

Pemerintah setempat meminta kelurahan dan kecamatan segera berkoordinasi untuk menentukan skema pengisian hunian sementara agar proses penempatan berjalan tertib dan adil.

Kelurahan dan kecamatan diminta menyusun daftar penerima berdasarkan nomor unit yang tersedia.

"Sesuai arahan Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana untuk penempatan huntara menjadi ranah camat dan lurah setempat," jelasnya.

Sebanyak 14 kepala keluarga yang menempati huntara Pamotan akan menerima bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupa kompor gas dan peralatan memasak.

"Setelah 14 kepala keluarga (KK) menempati huntara, barulah bantuan dari BPBD diberikan," tambahnya.

Huntara di Pamotan merupakan proyek kedua yang dibangun oleh Pemkot Mataram bagi korban banjir.

Sebelumnya, 7 unit huntara telah selesai dibangun dan telah ditempati oleh warga terdampak di Lingkungan Karang Jero, Kecamatan Cakranegara.

Fasilitas Pendukung Disiapkan agar Warga Tinggal Nyaman

Selain membangun hunian, Pemkot Mataram juga merencanakan penataan kawasan sekitar lokasi huntara dengan memanfaatkan lahan kosong untuk fasilitas umum.

Lahan tersebut akan digunakan untuk membangun mushalla, ruang pertemuan, serta sarana pendukung lainnya.

"Lahan kosong tersebut untuk pembangunan fasilitas pendukung seperti mushalla, ruang pertemuan, dan sarana lainnya, agar para korban banjir bisa menempati huntara dengan aman dan nyaman," ujar Nazaruddin.

Penataan ini bertujuan memastikan lingkungan hunian sementara tidak hanya layak secara fisik, tetapi juga fungsional bagi aktivitas sosial dan keagamaan warga terdampak.

Penulis :
Aditya Yohan