billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

Konjen RI di Sydney Tegaskan Semangat Nasionalisme Diaspora dalam Peringatan HUT ke-80 RI

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Konjen RI di Sydney Tegaskan Semangat Nasionalisme Diaspora dalam Peringatan HUT ke-80 RI
Foto: (Sumber: Konsul Jenderal RI Sydney Pendekar Muda Leonard Sondakh (tengah) saat merayakan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia di Kensington Park, Sydney, Minggu (17/8/2025). ANTARA/HO-KJRI Sydney)

Pantau - Konsul Jenderal Republik Indonesia di Sydney, Pendekar Muda Leonard Sondakh, menegaskan pentingnya menjaga semangat nasionalisme di kalangan warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di luar negeri, dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia yang digelar di Kensington Park, Sydney, Minggu, 17 Agustus 2025.

Semangat Kemerdekaan Dibawa hingga Tanah Australia

Upacara peringatan HUT ke-80 RI dipimpin langsung oleh Konjen Pendekar dan dihadiri oleh lebih dari 600 WNI serta diaspora Indonesia dari berbagai latar belakang.

"Ini hari kita tidak hanya memperingati 80 tahun kemerdekaan Indonesia, tetapi juga menegaskan bahwa di mana pun berada, semangat kebangsaan harus terus menyala. Dari Sydney, kita membuktikan Indonesia tetap hidup di hati kita semua," ungkap Konjen RI Pendekar Muda Leonard Sondakh.

Petugas upacara dan pasukan pengibar bendera adalah mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Sydney.

Sejumlah tokoh masyarakat Australia turut hadir, antara lain Asisten Menteri Urusan Luar Negeri, Perdagangan, dan Imigrasi Hon. Matt Thistlewaite MP serta Walikota Randwick, Cr. Dylan Parker.

Kehadiran mereka mencerminkan eratnya hubungan persahabatan antara Indonesia dan Australia, khususnya di negara bagian New South Wales.

Tumpeng dan Penghormatan untuk Diaspora Pejuang Kemerdekaan

Acara peringatan juga dimeriahkan dengan pemotongan tumpeng oleh Konjen RI sebagai simbol rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia.

Potongan tumpeng pertama diberikan kepada Mayor Dylan Parker dan Cathy Sargent–Luntungan, putri dari almarhum Timotius Luntungan, tokoh Kawanua yang turut dalam gerakan Black Armada.

Gerakan Black Armada merupakan aksi solidaritas penting pada masa kemerdekaan RI tahun 1945–1947, ketika pelaut KPM asal Minahasa, tentara KNIL, dan buruh pelabuhan Australia memboikot kapal Belanda yang hendak mengirim tentara dan senjata ke Indonesia.

Aksi ini berhasil menunda agresi militer Belanda hingga tahun 1947, dan menjadi catatan penting dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Pemotongan tumpeng dipandang sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi diaspora Indonesia di Australia yang turut andil dalam mempertahankan kedaulatan bangsa.

Penulis :
Aditya Yohan