Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

TNI Gelar Latihan Operasi Gabungan Tiga Matra di Laut Natuna Utara

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

TNI Gelar Latihan Operasi Gabungan Tiga Matra di Laut Natuna Utara
Foto: Prajurit TNI saat menurunkan perahu cepat dari KRI ke air untuk melakukan pendekatan dan pemeriksaan menggunakan metode visit, board, search and seizure (VBSS) ke kapal asing dalam latihan pengamanan di Laut Natuna Utara di perairan Pulau Tiga (sumber: Kogabwilhan I)

Pantau - Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I) menggelar latihan operasi pengamanan terpadu tiga matra di Laut Natuna Utara (LNU) pada Ahad, 17 Agustus 2025, guna meningkatkan kemampuan sekaligus memperkuat koordinasi antar satuan dalam menghadapi potensi ancaman di perbatasan.

Latihan Terpadu di Natuna

Latihan dipusatkan di Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Lanud Raden Sadjad (RSA) Natuna.

Asisten Operasi Kaskogabwilhan I, Laksamana Pertama TNI Komang Teguh, menegaskan kegiatan ini merupakan bagian dari operasi gabungan TNI AU, TNI AL, dan TNI AD.

Dalam simulasi, Kogabwilhan I menghadapi skenario penemuan kapal asing mencurigakan yang diduga beraktivitas ilegal di Laut Natuna Utara.

"Operasi interoperabilitas ini bertujuan mengintegrasikan sistem informasi, komunikasi, dan komando dari tiga matra secara terpadu guna memperkuat pengamanan di wilayah strategis perbatasan," ungkap Laksamana Pertama TNI Komang Teguh.

Kekuatan Laut, Udara, dan Darat Dikerahkan

Kogabwilhan I mengerahkan pesawat nirawak TNI AU untuk pengamatan visual awal.

Sementara itu, kapal perang TNI AL, KRI Hasan Basri, digunakan untuk mengirim tim dengan perahu cepat melakukan pendekatan dan pemeriksaan menggunakan metode Visit, Board, Search, and Seizure (VBSS).

Panglima Kogabwilhan I, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, meninjau langsung jalannya operasi dengan onboard di KRI Hasan Basri yang merupakan kapal Eskorta Koarmada I di bawah kendali Gugus Keamanan Laut (Guspurla).

Operasi ini menegaskan komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta menjamin keamanan jalur laut strategis di Laut Natuna Utara.

"Aspek interoperabilitas tiga matra menjadi kunci dalam menjaga kedaulatan wilayah maritim kita. Dengan integrasi kekuatan darat, laut, dan udara, setiap potensi ancaman bisa dideteksi dan ditindak secara cepat, tepat, dan terukur," ucap Panglima Kogabwilhan I.

Penulis :
Shila Glorya