
Pantau - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah memberikan bantuan delapan unit mesin jahit kepada istri eks narapidana teroris (napiter) di Kabupaten Poso sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kapolda Sulteng Irjen Pol. Agus Nugroho mengatakan bahwa bantuan tersebut diberikan kepada para istri mantan napiter yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan menjahit berbasis masyarakat.
"Kami ingin masyarakat bisa mandiri secara ekonomi dan tidak kembali ke masa lalu yang kelam," ungkapnya, Selasa (19/8).
Dukungan Reintegrasi Sosial Mantan Napiter
Bantuan ini merupakan hasil kerja sama antara Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Poso.
Pelatihan menjahit diberikan sebagai bekal keterampilan yang dapat dimanfaatkan oleh para ibu rumah tangga untuk menambah penghasilan keluarga.
Selain mesin jahit, Polda Sulteng juga menyalurkan 35 paket sembako kepada masyarakat sekitar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan sosial memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia.
Irjen Pol. Agus Nugroho menyampaikan bahwa dukungan terhadap pemberdayaan perempuan, khususnya keluarga eks napiter, akan terus didorong oleh pihak kepolisian.
Upaya Cegah Radikalisme dan Jaga Stabilitas
Program ini diharapkan dapat mempercepat proses reintegrasi sosial eks napiter dan keluarganya ke dalam masyarakat serta mengurangi potensi kembali ke jaringan lama.
"Dengan adanya pelatihan dan bantuan ini, diharapkan bisa membuka peluang usaha baru. Program ini juga diharapkan mampu memperkuat semangat persatuan dan menjaga keamanan di wilayah Sulawesi Tengah,” ia mengungkapkan.
Langkah ini menjadi bagian dari pendekatan preventif yang dilakukan Polda Sulteng untuk mencegah radikalisme dan memperkuat ketahanan sosial masyarakat Poso.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan