billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Jepang Kekurangan Tenaga Kerja, Prefektur Miyagi Buka Lebar Peluang bagi Pekerja Migran Indonesia

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Jepang Kekurangan Tenaga Kerja, Prefektur Miyagi Buka Lebar Peluang bagi Pekerja Migran Indonesia
Foto: Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani selama kunjungan ke Jepang (sumber: Kemen-P2MI)

Pantau - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI) Christina Aryani menyatakan peluang pekerja migran Indonesia (PMI) di Jepang semakin terbuka, khususnya di Prefektur Miyagi yang kekurangan tenaga kerja lokal.

Prefektur Miyagi Siap Terima Lebih Banyak PMI

Christina menyebut Prefektur Miyagi secara resmi menyatakan ingin menerima lebih banyak pekerja migran Indonesia, terutama melalui skema Specified Skilled Worker (SSW).

"Prefektur Miyagi menyatakan ingin menerima lebih banyak lagi pekerja migran Indonesia, terutama melalui skema Specified Skilled Worker (SSW)," ungkapnya.

Ia menjelaskan pemerintah Indonesia juga menyiapkan subsidi peningkatan keterampilan agar para pekerja migran siap bersaing di pasar kerja Jepang.

"Model kerja sama antara Kemen-P2MI dan pemerintah prefektur di Jepang bisa menjadi contoh percepatan penguatan penempatan pekerja migran yang lebih terarah dan sesuai kebutuhan lapangan," katanya.

Christina menekankan pentingnya kerja sama langsung antara Kemen-P2MI dengan pemerintah daerah atau prefektur di Jepang untuk mempercepat peningkatan penempatan PMI.

Insentif dan Kesepakatan Baru

Pemerintah Prefektur Miyagi juga menyiapkan insentif bagi perusahaan lokal Jepang yang meningkatkan kompetensi pekerja migran melalui pelatihan bahasa, keterampilan lanjutan, hingga sertifikasi.

"Pemberian insentif ini akan berguna dan sangat membantu pekerja migran kita. Mereka bisa meningkatkan keterampilan dan jenjang karier di Jepang," ujarnya.

Dalam pertemuan antara Kemen-P2MI dengan Gubernur serta Perwakilan DPR Prefektur Miyagi, kedua belah pihak sepakat menandatangani MoU mengenai peningkatan penempatan dan penyiapan PMI terampil.

Usai pertemuan, rombongan Kemen-P2MI mengunjungi job fair yang diikuti 180 perusahaan lokal di Miyagi. Perusahaan-perusahaan tersebut terlihat antusias merekrut pekerja migran asal Indonesia sesuai kompetensi yang dibutuhkan.

Data Pemerintah Prefektur Miyagi mencatat terdapat 19.554 pekerja migran asing di wilayah tersebut. Vietnam menempati posisi pertama dengan sekitar 4.800 pekerja, disusul Nepal, China, dan Indonesia.

Indonesia berada di posisi keempat dengan jumlah sekitar 2.200 pekerja di Prefektur Miyagi.

Sepanjang 2024, lebih dari 5.500 pekerja asing masuk ke Miyagi melalui skema magang dan sekitar 2.000 orang melalui skema SSW.

Penulis :
Arian Mesa