Pantau - Tiga menteri Kabinet Merah Putih menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, atas keberhasilannya menyelesaikan pembentukan 8.494 Koperasi Desa (Kopdes) dan Koperasi Kelurahan (Kopkel) Merah Putih di wilayahnya.
"Bu Gubernur tadi sangat menguasai sekali, luar biasa, capek saya jadi hilang. Terima kasih Ibu semoga bisa menjadi pilot project bagi daerah lainnya," ujar Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.
Jawa Timur Jadi Provinsi Tercepat, Satgas Diusulkan Atasi Kendala
Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa masih banyak hambatan teknis di lapangan yang menghambat efektivitas program Kopdes Merah Putih.
Ia pun menekankan perlunya dibentuk satuan tugas khusus untuk membina koperasi di daerah selama tiga tahun ke depan.
"Maka perlunya satgas itu untuk membina, jika bisa saya minta tiga tahun dibina," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli juga langsung menghubungi Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, melalui sambungan telepon, guna mempercepat distribusi beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar tradisional di Jawa Timur.
"Karena bulan depan BPS turun survei, jadi ini SPHP kurang atau sedikit sekali masuk pasar tradisional. Tolong ya segera," tegasnya.
Menteri Koperasi dan Menteri Desa Ikut Puji Langkah Cepat Jatim
Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, turut mengapresiasi capaian Jawa Timur yang menjadi provinsi tercepat dalam membentuk Kopdes Merah Putih secara masif.
"Karena Gubernurnya orang koperasi. Maka harapannya bisa menularkan kesuksesannya dan memberi contoh bagi daerah lain khususnya program KDKMP," ucap Budi Arie.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, juga menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan program ini.
Ia menyebutkan bahwa terdapat 4.005 desa mandiri dan 773 kelurahan di Jatim yang menjadi basis pelaksanaan Kopdes Merah Putih.
"Desa di Jatim yang kami data di sini ada 4.005 yang masuk kategori desa mandiri. Untuk kelurahan ada 773. Jadi kalau Jatim selesai akhir bulan atau September maka sepertiga pekerjaan nasional untuk 15 ribu diambil oleh Jawa Timur," jelas Yandri.
Ia menegaskan komitmennya untuk turun langsung ke lapangan guna memastikan pelaksanaan program berjalan tepat sasaran dan tepat waktu.
"Siap keliling Jawa Timur untuk pastikan program ini benar-benar dirasakan masyarakat," katanya.
- Penulis :
- Aditya Yohan
