Pantau - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi membuka kesempatan seluas-luasnya bagi warga dari daerah manapun untuk mencari pekerjaan di Jakarta, asalkan memiliki keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan.
Harus Kompeten dan Siap Bersaing di Kota Metropolitan
Pramono menegaskan bahwa kompetensi menjadi syarat utama bagi warga luar Jakarta yang ingin mengadu nasib di Ibu Kota.
"Kami tidak boleh menutup peluang bekerja bagi warga luar Jakarta dan kita tetap buka asal semua memiliki keterampilan yang dibutuhkan," ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya kesiapan individu dalam bersaing di dunia kerja yang kompetitif seperti Jakarta.
"Kota Jakarta ini harus bertarung dengan kota-kota di dunia, jadi lawannya bukan lagi kota di Indonesia," ia menyampaikan.
Pramono juga menceritakan pengalamannya sebagai warga luar Jakarta yang merantau ke ibu kota hingga akhirnya menetap.
"Saya sendiri berasal dari luar Jakarta dan dulu ingin mengadu nasib ke sini hingga saat ini menetap di Jakarta," katanya.
Ia menilai bahwa Jakarta masih memiliki peluang kerja yang lebih besar dibandingkan provinsi lain, dan hal itu menjadi daya tarik bagi pencari kerja dari luar daerah.
"Kami tentu tidak boleh menutup harapan itu," tambahnya.
24 Ribu Lamar 1.000 Posisi, Job Fair Diperluas
Besarnya minat warga luar Jakarta terlihat saat Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) membuka lowongan 1.000 posisi, yang dilamar oleh 24.405 orang, banyak di antaranya berasal dari luar daerah.
Untuk memfasilitasi pencari kerja, Pemprov DKI Jakarta telah menggelar 13 kali bursa kerja (job fair) di berbagai wilayah kota, dengan target penyelenggaraan sebanyak 21 kali selama tahun 2025.
Pramono menegaskan pentingnya job fair agar warga tidak perlu datang berbondong-bondong ke kantor pemerintah untuk mencari pekerjaan.
Ia menyatakan bahwa pihaknya ingin pencari kerja mendapatkan akses yang mudah dan terarah melalui fasilitas yang disediakan pemerintah daerah.
Angkatan Kerja Meningkat, Pengangguran Masih Jadi PR
Data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja per Februari 2025 mencapai 5,47 juta orang, meningkat 41,62 ribu orang dibanding Februari 2024.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 0,23 persen poin dari tahun sebelumnya.
Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2025 tercatat sebanyak 5,14 juta orang, naik 30,82 ribu dari tahun sebelumnya.
Lapangan usaha dengan peningkatan terbesar terdapat pada kategori Aktivitas Jasa Lainnya, yang bertambah 4,42 ribu orang.
Sebanyak 3,19 juta orang atau 62,05 persen penduduk bekerja di sektor formal, namun angkanya turun 1,89 persen poin dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercatat sebesar 6,18 persen, mengalami kenaikan 0,15 persen poin dibandingkan Februari 2024.
- Penulis :
- Aditya Yohan
