billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Komisi VII DPR Dorong Industri Otomotif Nasional Lebih Kompetitif, Soroti Energi dan Biodiesel

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Komisi VII DPR Dorong Industri Otomotif Nasional Lebih Kompetitif, Soroti Energi dan Biodiesel
Foto: Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono (sumber: DPR RI)

Pantau - Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono menekankan pentingnya keberlanjutan dan pengembangan industri otomotif nasional agar dapat bersaing secara global.

Dalam kunjungan kerja spesifik ke Plant PT Suzuki Indomobil Motor di Cikarang, Jawa Barat, pada Jumat, 22 Agustus 2025, Bambang menyampaikan apresiasi atas kontribusi Suzuki terhadap perekonomian Indonesia selama lebih dari lima dekade.

Kontribusi Suzuki dan Tantangan Energi

" Kami berkunjung ke PT Suzuki Indomobil Motor yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi perekonomian Indonesia selama lebih dari 50 tahun. Peran Suzuki terlihat jelas melalui dukungannya terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Kontribusi ini perlu terus dipertahankan, dan kami berharap Suzuki dapat terus berkembang di Indonesia," ungkapnya.

Bambang yang akrab disapa BHS juga menyoroti pentingnya efisiensi produksi yang ditopang oleh ketersediaan energi terjangkau, terutama untuk industri otomotif nasional.

Menurutnya, saat ini harga gas industri dinilai masih terlalu tinggi dan menjadi hambatan besar bagi daya saing industri otomotif Indonesia.

" Masalah utamanya adalah energi, khususnya energi gas yang dibutuhkan untuk industri seharusnya murah. Sekarang ini gas kita cukup mahal, sekitar 16 USD. Saya yakin pemerintah sekarang, melalui kabinet merah putih akan melakukan penyesuaian agar industri otomotif tetap kompetitif dan mampu bersaing," ia mengungkapkan.

Biodiesel dan Kendala Teknologi Mesin Diesel

Selain soal energi, BHS turut menyoroti kebijakan pemerintah terkait penggunaan biodiesel dan bioenergi dalam bahan bakar kendaraan.

Ia berharap produsen otomotif, termasuk Suzuki, dapat menyesuaikan teknologi kendaraannya dengan regulasi tersebut, agar tidak menyulitkan konsumen.

Khususnya, kendaraan bermesin diesel dengan standar emisi Euro 4 dan Euro 5 yang mengandalkan sistem injeksi berteknologi tinggi sangat sensitif terhadap kualitas bahan bakar.

Campuran biodiesel seperti B35 yang memiliki kadar FAME tinggi kerap menimbulkan masalah teknis seperti penyumbatan filter, endapan, dan gangguan injektor.

" Langkah pemerintah untuk biodiesel itu cukup baik. Dan tadi saya sampaikan, apakah Suzuki sudah mengantisipasi? Karena beberapa konsumen diesel merasa kesulitan, terutama yang Euro 4 dan Euro 5. Mereka belum disesuaikan sehingga sering terjadi kendala. Ini kita harapkan tidak ada kendala lagi," ujar Bambang.

Penulis :
Shila Glorya