Pantau - Gubernur Bali Wayan Koster meminta seluruh instansi terkait di Bandara I Gusti Ngurah Rai meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya di terminal internasional, agar memenuhi standar berkelas dunia.
Rapat Koordinasi Lintas Instansi
Permintaan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi lintas instansi yang digelar di Denpasar pada Minggu, 24 Agustus 2025.
Rapat dihadiri oleh Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai Bali dan Nusa Tenggara Fadjar Donny Tjahjadi, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Winarko, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Cecep Kurniawan, serta General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab.
"Ditingkatkan agar berkelas dunia dengan standar berkualitas, efisien, akurat, aman, bersih, serta berdaya saing global," ungkap Koster.
Ia mengingatkan bahwa bandara merupakan pintu gerbang utama masuknya warga negara asing ke Indonesia sehingga pelayanan harus benar-benar optimal.
Masalah dan Solusi yang Disorot
Dalam rapat, Koster menyoroti sejumlah masalah yang harus segera dibenahi, mulai dari antrean panjang pelayanan imigrasi, lemahnya pengawasan orang asing, lamanya proses pengambilan bagasi, hingga antrean panjang di pemeriksaan Bea Cukai akibat wisatawan belum mengisi formulir online.
"Serta pelayanan lainnya yang dinilai belum optimal seperti masih adanya angkutan ilegal, kebersihan dan keamanan yang kurang, kemacetan di pintu masuk dan keluar, serta prosedur keadaan darurat yang belum sesuai standar internasional," tegasnya.
Ia menambahkan, "Kita tidak bisa lagi bekerja dengan cara biasa-biasa saja, harus segera dibenahi."
Sebagai solusi, Gubernur meminta penggantian fasilitas lama, penataan ulang sistem pintu masuk dan keluar untuk mengurangi kemacetan, serta peningkatan standar kebersihan di seluruh area bandara.
Bandara sebagai Wajah Bali
Koster menekankan bahwa terminal internasional Bandara Ngurah Rai setiap harinya menerima ribuan wisatawan mancanegara yang membayar pungutan wisatawan asing (PWA).
Dana tersebut, menurutnya, menjadi sumber penting bagi Bali untuk mengatasi masalah mendasar seperti infrastruktur penunjang, sampah, serta pelestarian adat dan budaya.
"Bandara I Gusti Ngurah Rai adalah wajah Bali dan Indonesia di mata dunia, semua instansi harus menyadari kehormatan ini, bekerja dengan komitmen, dedikasi, dan integritas, tanpa pungli maupun tindakan yang merugikan wisatawan," ujar Koster.
Ia menekankan pentingnya sinergi antarunit pelayanan agar Bandara I Gusti Ngurah Rai benar-benar menjadi bandara berkelas dunia, menjaga citra Bali, serta memiliki daya saing global.
- Penulis :
- Shila Glorya
