
Pantau - Analis politik sekaligus alumni Indef School of Political Economy, Nasky Putra Tandjung, menilai program "Polantas Menyapa" merupakan inovasi strategis dari Korlantas Polri yang berhasil menjawab kebutuhan riil masyarakat dalam pelayanan lalu lintas yang edukatif dan humanis.
"Publik menilai Polantas Menyapa dan Polisi Senyum sangat edukatif, humanis, dan inovatif. Program ini lahir dari aspirasi masyarakat yang ingin pelayanan lalu lintas yang ramah, proaktif, dan solutif. Inilah semangat Polri Presisi yang benar-benar dirasakan rakyat," ungkap Nasky.
Simbol Perubahan Wajah Polisi Lalu Lintas
Menurut Nasky, lalu lintas bukan hanya soal kendaraan, tetapi juga merupakan cerminan budaya bangsa.
Ia menilai bahwa melalui program "Polantas Menyapa", Korlantas tengah membangun budaya tertib berlalu lintas dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan solutif.
Ia menekankan bahwa polisi lalu lintas merupakan representasi pertama kepolisian yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Perubahan sikap menjadi ramah, menyapa, dan memberi edukasi merupakan simbol kedekatan, keramahan, dan empati," ujarnya.
"Itu yang dihadirkan Kakorlantas melalui Polantas Menyapa," tambahnya.
Nasky juga menyoroti pentingnya pelatihan pelayanan publik bagi anggota polisi lalu lintas, khususnya yang bertugas di pos jaga, lokasi tilang, kantor SIM, dan Samsat.
Ia mengingatkan bahwa polisi sebaiknya tidak hanya hadir saat razia, tetapi juga aktif memberi arahan, edukasi, dan bahkan motivasi kepada pengguna jalan.
Untuk menjaga kualitas dan konsistensi pelayanan, ia menyarankan agar dibuat kanal umpan balik publik.
"Diperlukan kanal umpan balik publik agar masyarakat bisa menilai langsung kualitas pelayanan Polantas. Dengan begitu, perubahan akan berjalan konsisten dan terukur," katanya.
Penurunan Kecelakaan dan Pengakuan Nasional
Nasky juga menilai Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Agus Suryonugroho, sebagai sosok berprestasi yang layak dinobatkan sebagai Tokoh Perubahan Lalu Lintas atau Agent of Change Traffic.
Ia menyebut prestasi Agus di antaranya adalah keberhasilan mengelola arus mudik Lebaran, perayaan HUT Bhayangkara, dan HUT RI ke-80 tahun 2025 yang dinilai sebagai paling aman dan lancar.
Keberhasilan tersebut mendapat apresiasi langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Selain itu, jumlah kecelakaan lalu lintas pada semester pertama 2025 berhasil ditekan hingga hampir 1.800 kasus atau turun 19,8 persen, dengan lebih dari 2.500 korban dapat dicegah.
"Penurunan angka kecelakaan ini menjadi bukti konkret efektivitas strategi yang dijalankan Irjen Pol. Agus Suryonugroho bersama jajaran Korlantas Polri," tegas Nasky.
Ia menambahkan bahwa kebijakan Kakorlantas telah membawa wajah baru bagi kepolisian lalu lintas yang lebih modern, humanis, dan dekat dengan masyarakat.
"Seluruh kebijakan beliau berangkat dari semangat Polri untuk masyarakat. Polantas kini tidak lagi sekadar penegak hukum, tetapi juga perpanjangan tangan Polri yang merangkul, mendengar, dan melayani rakyat. Publik melihat perubahan nyata itu dan ini menjadi modal penting membangun citra positif Polri," tutupnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf