
Pantau - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur, mengembangkan bibit unggul sapi Madura di empat kecamatan sebagai upaya menjaga kualitas dan genetika sapi lokal, serta meningkatkan populasi dan perekonomian masyarakat.
Program ini dilaksanakan di Kecamatan Pakong, Pasean, Batumarmar, dan Waru yang dikenal sebagai wilayah dengan populasi sapi Madura asli terbanyak di Pamekasan.
"Selain untuk menjaga kualitas, pengembangan bibit unggul sapi Madura ini juga untuk menjaga genetika dan meningkatkan populasi sapi Madura," ungkap salah satu pejabat Pemkab Pamekasan.
Sentra Pengembangan di Wilayah Populasi Sapi Madura Asli
Keempat kecamatan tersebut dipilih karena sebagian besar peternak di wilayah ini lebih memilih memelihara sapi Madura asli dibandingkan sapi dari luar Madura atau hasil persilangan.
"Dan umumnya, peternak sapi di empat kecamatan ini memang suka memelihara sapi Madura asli dibanding sapi dari luar Madura atau sapi hasil persilangan," ia mengungkapkan.
Pemkab Pamekasan juga menyatakan bahwa langkah ini merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah pusat dalam pelestarian sumber daya genetik hewan lokal.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebelumnya telah menetapkan sapi Madura sebagai Rumpun Ternak Lokal Indonesia melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 3735/Kpts/HK.040/11/2010.
Sapi Madura Diakui Secara Nasional dan Internasional
Sapi Madura diakui sebagai sumber daya genetik hayati penting baik di tingkat nasional maupun internasional dan memiliki peran signifikan dalam penyediaan sapi potong nasional.
"Yang perlu dipahami bahwa sapi Madura memiliki keunggulan yaitu tahan terhadap penyakit, survive dalam kondisi pakan yang kurang, dagingnya khas, dan disukai konsumen," terang seorang pejabat peternakan di Pamekasan.
Wakil Bupati Pamekasan, Sukriyanto, menyatakan optimisme bahwa populasi sapi Madura akan terus bertambah melalui program ini.
"Saat ini populasi sapi Madura yang ada di Pamekasan sebanyak 194.182 ekor. Dan melalui program ini, nantinya populasi sapi Madura akan terus meningkat. Apalagi sapi bukan hanya sekadar ternak, akan tetapi juga menjadi bagian dari tradisi dan budaya Madura," ungkapnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf