
Pantau - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengajak para perantau Minangkabau, baik di dalam maupun luar negeri, untuk berkontribusi dalam menyukseskan konferensi wakaf internasional yang akan digelar pada November 2025.
Sinergi Ranah dan Rantau untuk Penguatan Wakaf
Mahyeldi menegaskan bahwa konferensi ini menjadi momentum penting untuk memperluas wawasan serta memperkuat jejaring kerja sama dalam pengelolaan wakaf.
Menurutnya, keberhasilan acara ini membutuhkan keterlibatan berbagai pihak, termasuk tokoh-tokoh perantau Minangkabau.
"Konferensi ini tidak hanya berkaitan dengan kepentingan pemerintah, tetapi juga menyangkut kemaslahatan umat dalam pengelolaan wakaf", ujarnya.
Ia menambahkan perlunya sinergi antara pihak yang berada di ranah (daerah asal) dan rantau (perantauan) agar manfaat konferensi dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat.
Tokoh Perantau Jadi Penggerak Wakaf Produktif
Secara khusus, Mahyeldi mengundang Nurhayati Subakat, CEO sekaligus pendiri PT Paragon Technology and Innovation, untuk berperan dalam konferensi tersebut.
Nurhayati, yang berasal dari Kota Padang Panjang, dinilai memiliki komitmen besar dalam mengembangkan wakaf produktif di Indonesia.
Mahyeldi menyebutnya sebagai teladan bagi generasi muda dalam memanfaatkan harta untuk keberkahan dan kemajuan masyarakat.
Selain Nurhayati, pemerintah provinsi juga akan melibatkan tokoh-tokoh perantau Minangkabau lainnya.
Konferensi ini diharapkan melahirkan ide-ide baru dalam pengembangan wakaf sebagai pilar ekonomi umat.
Acara tersebut akan mempertemukan akademisi, praktisi, lembaga keuangan syariah dari berbagai negara, serta tokoh masyarakat untuk bersama-sama memperkuat ekosistem wakaf internasional.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf