
Pantau - PT Pertamina Patra Niaga menghentikan sementara operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, menyusul bentrokan yang terjadi antara massa aksi dan aparat kepolisian pada Kamis malam, 28 Agustus 2025.
Dispenser Rusak Terkena Molotov, Pertamina Pastikan Tidak Terjadi Kebakaran
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth Marchelino Verieza, menyampaikan bahwa penghentian operasional SPBU dilakukan demi keamanan dan keselamatan bersama.
"Operasional SPBU dihentikan sementara untuk keamanan dan keselamatan," ujarnya.
Dalam insiden tersebut, satu dispenser SPBU mengalami kerusakan akibat terkena lemparan molotov. Namun kerusakan tersebut segera ditangani dan tidak menimbulkan kebakaran atau kerusakan yang lebih besar.
Roberth menegaskan bahwa kondisi SPBU secara umum tetap aman.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk turut menjaga sarana dan fasilitas energi seperti SPBU, mengingat peran vitalnya dalam menjaga kelancaran aktivitas masyarakat.
Bentrokan Disertai Molotov dan Gas Air Mata, Kapolri Sampaikan Permintaan Maaf
Bentrokan di kawasan Pejompongan diwarnai letusan petasan, lemparan batu, dan tembakan gas air mata yang berlangsung saling bersahutan hingga larut malam.
Insiden itu juga mencatat peristiwa tragis seorang pengemudi ojek online (ojol) yang terlindas kendaraan taktis (rantis) Barracuda milik Brimob.
Menanggapi hal tersebut, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban dan masyarakat luas atas kejadian tersebut.
Kapolri menyatakan bahwa pihaknya sedang menelusuri keberadaan pengemudi ojol tersebut dan telah memerintahkan Divisi Propam Polri untuk menangani peristiwa ini secara menyeluruh.
Pertamina berharap situasi di lapangan segera kondusif agar operasional SPBU Pejompongan bisa kembali berjalan normal demi melayani kebutuhan energi masyarakat.
- Penulis :
- Aditya Yohan