billboard mobile
HOME  ⁄  Nasional

MRT Jakarta Kembali Layani Rute Penuh Pascakerusuhan, Stasiun Istora Mandiri Tetap Diawasi

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

MRT Jakarta Kembali Layani Rute Penuh Pascakerusuhan, Stasiun Istora Mandiri Tetap Diawasi
Foto: (Sumber: Plt Kepala Divisi Corporate Secretary MRT Jakarta Ahmad Pratomo saat diwawancarai media di Jakarta, Sabtu (30/8/2025). ANTARA/Kuntum Riswan.)

Pantau - PT MRT Jakarta (Perseroda) kembali melayani penumpang rute penuh dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Bundaran HI, termasuk melewati Stasiun Istora Mandiri, setelah kondisi keamanan dinilai mulai kondusif pascademo anarkis pada Jumat, 29 Agustus 2025.

Operasional Normal Kembali

"Sehubungan dengan kesiapan stasiun dalam menerima pelanggan, pada Sabtu ini pukul 11.00 WIB, diterapkan pola layanan operasi penuh dari Stasiun Lebak Bulus–Stasiun Bundaran HI Bank Jakarta," demikian keterangan MRT Jakarta.

MRT beroperasi dengan tujuh rangkaian kereta (train-set) dan interval kedatangan (headway) setiap 10 menit sesuai jadwal akhir pekan.

Sebelumnya, sejak pukul 06.00 WIB, MRT hanya menerapkan pola layanan terbatas (short loop), yakni dari Stasiun Lebak Bulus hingga Blok M BCA dengan headway 10 menit.

Kerusakan di Stasiun Istora Mandiri

Meski layanan penuh telah kembali, aktivitas di Stasiun Istora Mandiri sempat dikecualikan karena mengalami kerusakan berat akibat aksi massa.

Kerusakan mencakup pintu masuk dengan kaca pecah, aksi vandalisme, perusakan kamera pengawas (CCTV), hingga penjarahan isi vending machine.

"Kerusakan major pada entrance stasiun, baik itu kaca yang pecah, vandalisme. Vandalisme juga ada di dalam stasiunnya dan juga ada penjarahan pada vending machine, memang tidak semua. Dan, juga ada perusakan pada fasilitas CCTV," jelas Ahmad Pratomo dari MRT Jakarta.

Ia menambahkan bahwa CCTV yang rusak tidak hanya di pintu masuk, tetapi juga di area concourse atau satu tingkat di bawah permukaan jalan.

Meskipun jumlah mesin dan CCTV yang rusak tidak dirinci, rekaman yang tersisa akan diperiksa untuk mengidentifikasi pelaku, sebelum dilaporkan ke pihak berwajib.

"Sejumlah kamera CCTV itu dirusak mungkin secara teknis seperti dipatahkan gitu ya. Tidak dijarah, tapi nanti perekaman dari CCTV tersebut tentu nanti jadi bahan pemeriksaan kami, apakah ada wajah-wajah yang tertangkap dan juga nanti bisa kita komunikasikan dengan MRT," ujarnya.

Penulis :
Aditya Yohan