billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kerusakan Infrastruktur Akibat Demo di Jakarta Capai Rp55 Miliar, Pemprov Gunakan Dana Kontinjensi

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Kerusakan Infrastruktur Akibat Demo di Jakarta Capai Rp55 Miliar, Pemprov Gunakan Dana Kontinjensi
Foto: Bus Transjakarta melintas di dekat halte yang hangus terbakar di kawasan Senayan, Jakarta (sumber: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

Pantau - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebutkan total kerugian akibat kerusakan infrastruktur pascademonstrasi di sejumlah wilayah Jakarta mencapai Rp55 miliar.

Rincian Kerugian dan Dampak Infrastruktur

Kerusakan dialami oleh dua BUMD DKI Jakarta, yaitu PT Transjakarta dan PT MRT Jakarta, serta sejumlah kamera pengawas (CCTV) di berbagai titik ibu kota.

Pramono merinci bahwa kerugian PT MRT Jakarta mencapai Rp3,3 miliar, PT Transjakarta Rp41,6 miliar, sedangkan kerusakan CCTV dan infrastruktur lainnya diperkirakan sebesar Rp5,5 miliar.

"Total kerusakan Rp55 miliar," kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.

Dari hasil pendataan, sebanyak 22 halte Transjakarta mengalami kerusakan, baik halte BRT maupun non-BRT, serta satu pintu tol.

Sebanyak enam halte diketahui dibakar dan dijarah, sementara 16 halte lainnya dirusak dan menjadi sasaran vandalisme.

Upaya Perbaikan dan Penggunaan Anggaran

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memulai upaya pembersihan dan perbaikan halte-halte yang rusak sejak Sabtu, 30 Agustus 2025.

"Seluruh halte yang dirusak tersebut, mulai dari hari Sabtu sudah dilakukan pembersihan, dan segera akan kami lakukan perbaikan. Mudah-mudahan, baik yang rusak sedang, rusak berat, bisa kami selesaikan tanggal 8 atau 9 September 2025," ujar Pramono.

Untuk mempercepat perbaikan, Pemprov DKI menggunakan dana kontinjensi atau cadangan dalam APBD.

"Untuk penggunaan anggaran, kami sudah meminta izin kepada Kepala Kejaksaan Tinggi untuk dilakukan pendampingan. Untuk itu, yang digunakan adalah dana kontinjensi," jelas Pramono.

Selain perbaikan, Pemprov DKI juga mengalokasikan Rp18 miliar untuk program tarif gratis layanan Transjakarta dan MRT selama sepekan, terhitung 31 Agustus hingga 7 September 2025.

Estimasi kerugian ini merupakan hasil rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta yang digelar Senin di Balai Kota.

Rapat tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD DKI Khoirudin, Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Asep Edi Suheri, serta Pangdam Jayakarta Mayjen TNI Deddy Suryadi.

"Semua Forkopimda hadir lengkap dan kami membahas beberapa hal, dan ada beberapa hal yang menjadi keputusan, kemudian kami tindak lanjuti di lapangan," imbuh Pramono.

Penulis :
Arian Mesa