HOME  ⁄  Nasional

Gubernur Khofifah Prihatin Gedung Negara Grahadi Dibakar Massa dengan Bom Molotov

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Gubernur Khofifah Prihatin Gedung Negara Grahadi Dibakar Massa dengan Bom Molotov
Foto: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta (sumber: ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

Pantau - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan keprihatinan atas aksi pembakaran Gedung Negara Grahadi Surabaya yang dilempari bom molotov oleh massa hingga merusak bagian barat bangunan cagar budaya tersebut.

Pertemuan dengan Massa Aksi

Khofifah mengatakan, "Iya tentu itu bagian dari cagar budaya, kita semua prihatin bahwa bagian barat gedung Grahadi ternyata dilempari molotov juga," ungkapnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Sekitar 30 menit sebelum pelemparan molotov, Khofifah bersama Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Rudy Saladin sempat menemui perwakilan massa aksi di depan Gedung Negara Grahadi.

Dalam kesempatan itu, Khofifah menghubungi Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto di hadapan massa ketika mereka meminta agar rekan-rekannya yang ditahan di Polrestabes Surabaya segera dibebaskan.

Khofifah bersama Pangdam dan perwakilan mahasiswa kemudian mendatangi Polrestabes Surabaya untuk memastikan tuntutan tersebut ditindaklanjuti.

Beberapa orang yang ditahan diketahui masih berusia 15-16 tahun sehingga Kapolda memutuskan menyerahkan mereka langsung kepada pihak keluarga.

"Yang malam itu sampai dini hari, ya sampai (pukul) 01.30 WIB yang anggota keluarganya sudah datang menjemput semua dipulangkan," kata Khofifah.

Kerusakan Grahadi dan Penanganan Korban

Khofifah memastikan para korban luka akibat aksi massa mendapat perawatan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur di RSUD dr. Saiful Anwar Malang maupun RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Sementara itu, bagian kanan dan kiri Gedung Grahadi telah dipasang garis polisi oleh Polrestabes Surabaya untuk kepentingan pemeriksaan.

"Harapannya, garis polisi yang dipasang oleh Poltabes Surabaya dan proses pemeriksaan oleh Poltabes untuk melihat sisi-sisi Grahadi yang rusak karena proses pelemparan bom molotov itu semua bisa teridentifikasi," jelas Khofifah.

Ia juga meluruskan kabar bahwa rumah Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak ikut dijarah dalam kericuhan.

"Ndak, bukan, jadi itu Kantor Wagub di Grahadi, bukan rumah, itulah yang terbakar bagian depan barat itu adalah kantor kerjanya Pak Wagub," terangnya.

Diketahui, massa anarkis membakar Gedung Negara Grahadi sisi barat di Jalan Raya Gubernur Suryo Surabaya pada Sabtu (30/8) malam sekitar pukul 21.38 WIB.

Area yang terbakar meliputi beberapa ruangan, termasuk pressroom atau ruang wartawan yang biasa digunakan untuk meliput kegiatan Gubernur Jawa Timur.

Massa mulai membakar Grahadi sekitar 1,5 jam setelah Khofifah menemui demonstran.

"Setelah itu mereka mulai melempar botol hingga bom molotov ke dalam Gedung Negara Grahadi Surabaya sisi barat," kata salah satu saksi mata, Anwar, warga Gubeng Surabaya.

Penulis :
Arian Mesa

Terpopuler