
Pantau - Polres Lamongan, Jawa Timur, membebaskan 21 pelajar yang sebelumnya diamankan di sejumlah lokasi karena diduga terprovokasi untuk ikut aksi anarkis dalam demonstrasi mahasiswa.
Pengamanan dan Pembebasan Pelajar
Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto mengatakan pengamanan dilakukan sebagai langkah pencegahan agar para pelajar tidak salah arah dalam bertindak.
"Mereka kami amankan karena terindikasi berkelompok dan berpotensi terprovokasi melakukan tindakan anarkis," ungkap AKBP Agus.
Seluruh pelajar dibawa ke Mapolres Lamongan untuk diberikan pembinaan dengan melibatkan orang tua masing-masing.
"Permintaan teman-teman mahasiswa agar mereka dikembalikan kepada orang tuanya kami terima. Semuanya dalam kondisi sehat walafiat," kata AKBP Agus.
Menurutnya, pelajar merupakan generasi penerus bangsa sehingga tidak boleh terjerumus ke dalam tindakan anarkis.
Pembinaan diharapkan membuat anak-anak selamat dari tindakan yang tidak diinginkan, baik sebagai pelaku maupun korban.
"Kembali ke rumah masing-masing," ujar AKBP Agus.
Respons Peserta Aksi
Salah satu peserta aksi, As’ad Khoirul Annas, menyayangkan adanya pelajar yang ikut diamankan meski akhirnya dibebaskan.
"Tadi, teman kami para pelajar ada yang diamankan. Sangat disayangkan meski akhirnya dibebaskan, karena bagi kami pelajar adalah generasi bangsa dan pemimpin masa depan, Mereka berhak ikut menyuarakan," kata As’ad.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, para peserta menuntut penghentian aksi kekerasan oleh aparat.
Selain itu, massa juga meminta pembebasan para demonstran yang ditahan di berbagai daerah serta pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
- Penulis :
- Arian Mesa










