Pantau - Sebanyak 109 mahasiswa baru Institut Teknologi PLN (ITPLN) dipastikan mendapat jalur khusus untuk direkrut sebagai pegawai PLN setelah menyelesaikan studi dan lolos program ikatan kerja PLN 2025.
Seleksi Ketat dan Persiapan Karier Sejak Dini
Rektor ITPLN Prof Iwa Garniwa menegaskan bahwa jalur ikatan kerja ini bukan hanya memberi status mahasiswa, melainkan juga menjamin masa depan karier serta memperkuat ketahanan sumber daya manusia energi nasional.
"Ini adalah amanah besar bagi kami. ITPLN bertanggung jawab penuh untuk mencetak SDM berkualitas, siap bekerja, dan mampu menghadapi tantangan dunia kerja," ujarnya.
Sebanyak 109 mahasiswa yang lolos merupakan peserta terpilih dari 5.265 pendaftar, melalui proses seleksi berlapis mulai dari tes akademik, Bahasa Inggris, psikotes, hingga tes kesehatan fisik dan laboratorium.
Program ikatan kerja ini menyiapkan mahasiswa sejak awal untuk langsung menjadi bagian dari PLN setelah lulus, dengan syarat tetap memenuhi evaluasi akademik maupun non-akademik selama kuliah.
"Mahasiswa ikatan kerja sudah memegang tiket emas untuk masa depan yang gemilang. Tapi ingat, tiket ini harus dijaga dengan kerja keras, kesehatan, dan tentu saja integritas," kata Iwa.
Komitmen PLN untuk Regenerasi Pegawai
Selain jalur ikatan kerja, ITPLN juga menyediakan program lain, salah satunya Sandwich Program yang memungkinkan mahasiswa menempuh tiga tahun studi di ITPLN dan satu tahun di kampus luar negeri, sekaligus memberi peluang lebih besar untuk diterima sebagai pegawai PLN.
"Integritas adalah fondasi setiap langkah. Tanpa integritas, semua pencapaian akademik tidak akan bermakna," tambah Iwa Garniwa.
Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN Yusuf Didi Setiarto menegaskan bahwa program ikatan kerja ini dirancang menyerupai proses rekrutmen pegawai PLN.
Dari 150 kuota yang tersedia tahun ini, hanya 109 mahasiswa yang berhasil lolos.
PLN menargetkan akan merekrut sekitar 250 mahasiswa ITPLN setiap tahun melalui skema serupa, agar kesempatan tetap terbuka bagi mahasiswa lain.
"Strategi ini penting untuk memastikan regenerasi pegawai PLN sekaligus menyiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan industri kelistrikan," ujar Yusuf Didi.
- Penulis :
- Shila Glorya
