
Pantau - Aktivitas belajar mengajar di sejumlah sekolah di Kota Parigi, ibu kota Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dihentikan sementara pada Rabu, 3 September 2025, usai terjadi gempa bermagnitudo 5,0.
Sebagai langkah mitigasi, seluruh peserta didik dipulangkan lebih awal untuk mengantisipasi dampak gempa dan kemungkinan gempa susulan.
"Benar, sekolah memulangkan siswa-siswi, kami telah menginstruksikan sekolah untuk meniadakan kegiatan belajar mengajar," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong, Sunarti, di Parigi.
Gempa Terjadi Pagi Hari, Proses Belajar Terhenti
Menurut laporan BMKG, gempa terjadi pada pukul 06:53 WIB atau 07:53 WITA dengan lokasi pusat gempa berada di koordinat 0,88° LS dan 120,28° BT, atau sekitar 44 kilometer timur laut Kota Palu, dengan kedalaman 10 kilometer.
Guncangan tersebut dirasakan masyarakat saat proses kegiatan belajar mengajar di jenjang SD dan SMP tengah berlangsung.
Pemerintah daerah langsung mengambil langkah konkret dengan menghentikan aktivitas sekolah dan memulangkan siswa demi keselamatan.
"Langkah ini juga bagian dari upaya mitigasi. Selain itu orang tua murid juga panik dan langsung datang menjemput anak-anak mereka di sekolah, masyarakat juga takut terjadi gempa susulan," jelas Sunarti.
Imbauan Keselamatan dan Kesiapsiagaan Bencana
Sunarti mengimbau seluruh satuan pendidikan di wilayah terdampak untuk mengutamakan keselamatan siswa, guru, dan pegawai di lingkungan sekolah.
Ia juga mengingatkan para orang tua murid agar tetap tenang, tidak panik secara berlebihan, dan mengakses informasi resmi seputar gempa dari kanal BMKG.
"Tidak perlu panik berlebihan. Informasi kegempaan dapat diakses melalui media sosial resmi BMKG. Pastikan anak-anak selalu dalam pemantauan orang tua," tambahnya.
Kejadian ini memicu kekhawatiran luas di kalangan masyarakat, terutama para orang tua yang langsung datang ke sekolah untuk menjemput anak-anak mereka.
Pemerintah dan Dinas Pendidikan setempat menekankan pentingnya kesiapsiagaan bencana serta komunikasi cepat dan efektif antara sekolah, orang tua, dan otoritas terkait guna mengurangi risiko saat terjadi gempa.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf