
Pantau - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melatih kesiapsiagaan masyarakat di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), untuk menghadapi kemungkinan terburuk akibat bencana alam, khususnya potensi gempa megathrust.
Letak geografis Sumatera Barat yang berada di kawasan Cincin Api Pasifik menjadikannya sangat rawan terhadap gempa bumi dan tsunami.
"Posisi geografis Sumbar yang berada di Cincin Api Pasifik membuatnya rentan terhadap bencana, sehingga masyarakat perlu disiapkan," ungkap Sekretaris Jenderal Kemenkes, Kunta Wibawa Dasa Nugraha.
Simulasi Libatkan TNI, Polri, dan Tenaga Kesehatan
Kunta menegaskan bahwa pelaksanaan simulasi bukan untuk menimbulkan rasa takut, melainkan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya mitigasi bencana.
"Simulasi ini bertujuan menghadapi risiko bencana yang bisa datang kapan saja, bukan untuk menakuti," ujarnya.
Simulasi kesiapsiagaan tersebut melibatkan lintas sektor, termasuk:
- Petugas kesehatan
- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
- Basarnas
- TNI
- Polri
Tujuan utama kegiatan ini adalah membangun ketangguhan masyarakat dan menciptakan sistem penanggulangan bencana yang responsif.
Kunta menambahkan bahwa meskipun bencana tidak bisa dihindari, risiko korban jiwa dan kerugian materi tetap bisa diminimalkan melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
Evaluasi Sistem dan Optimalisasi Manajemen Bencana Kesehatan
Selain pelatihan tanggap darurat, simulasi ini juga ditujukan untuk mengukur efektivitas prosedur penanggulangan yang sudah ada, sekaligus menemukan kelemahan sistem untuk dievaluasi lebih lanjut.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, menyambut baik pelaksanaan simulasi ini sebagai bagian dari optimalisasi manajemen bencana, khususnya di sektor kesehatan.
"Dengan simulasi ini diharapkan dampak bencana, terutama jumlah korban jiwa, dapat dikurangi," ujar Vasko.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf