Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Netty Prasetiyani Minta Kemenkes Prioritaskan Layanan Primer di Tengah Usulan Tambahan Anggaran

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Netty Prasetiyani Minta Kemenkes Prioritaskan Layanan Primer di Tengah Usulan Tambahan Anggaran
Foto: Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani (sumber: PKS)

Pantau - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta Kementerian Kesehatan tidak hanya fokus pada penambahan anggaran, tetapi memastikan layanan primer, pencegahan penyakit, serta program quick win Presiden Prabowo berjalan optimal.

DPR Soroti Realisasi Anggaran Rendah

Netty menilai tambahan anggaran harus benar-benar mencerminkan komitmen mempercepat transformasi kesehatan nasional.

Ia menyoroti rendahnya realisasi belanja barang Kemenkes yang baru 30,9 persen dari total Rp51,7 triliun.

Menurut Netty, sejumlah usulan tambahan anggaran justru diarahkan untuk kebutuhan layanan primer seperti vaksin, imunisasi, dan alat kesehatan.

"Imunisasi dasar lengkap baru 42,6 persen dan notifikasi TBC baru 47 persen. Bagaimana strategi Kemenkes memastikan keterlambatan realisasi anggaran tidak mengganggu pengadaan vaksin, obat, dan alkes yang fundamental bagi layanan primer," ungkapnya.

Netty juga menyebut banyak penyesuaian yang dilakukan Kemenkes di lapangan, sehingga DPR perlu mengetahui cara Kemenkes membagi prioritas antara penyuksesan program quick win dengan program jangka panjang transformasi kesehatan.

Kesiapan Tenaga Medis Jadi Sorotan

Selain soal anggaran, Netty menekankan pentingnya kesiapan tenaga kesehatan di daerah yang kini terbebani dengan pelayanan ganda di puskesmas sekaligus program pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah-sekolah.

"Puskesmas bebannya luar biasa. Selain melayani pasien yang datang, mereka juga harus melakukan pemeriksaan ke sekolah-sekolah. Pertanyaannya, bagaimana pemerintah memastikan dukungan bagi tenaga medis agar mereka terlindungi kesejahteraannya?" ia mengungkapkan.

Netty berharap tambahan anggaran benar-benar menggambarkan upaya memperkuat layanan primer, mempercepat transformasi, dan meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.

Kemenkes Ajukan Tambahan Rp17 Triliun

Menanggapi hal itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pihaknya mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp17 triliun.

"Untuk anggaran 2026 yang sudah disetujui sekitar Rp128 triliun, sekitar Rp114 triliun di pusat dan Rp14 triliun di DAK fisik. Kita akan minta tambahan Rp17 triliun lagi, sehingga totalnya nanti akan menjadi Rp145 triliun," ungkapnya.

Ia merinci, tambahan anggaran tersebut akan digunakan sekitar Rp6 triliun untuk mendukung program Kemenkes seperti vaksin dan obat-obatan, serta sekitar Rp11 triliun untuk kebutuhan di daerah.

Penulis :
Arian Mesa