
Pantau - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhidin, menyatakan bahwa proses identifikasi terhadap delapan korban kecelakaan helikopter BK117 D3 milik Estindo Air masih berlangsung, dengan pendampingan langsung dari pihak keluarga korban.
Proses Identifikasi Didampingi Keluarga, Tiga Korban WNA
Proses identifikasi jenazah dilakukan di Banjarmasin, dengan kehadiran keluarga dari seluruh korban.
"Keluarga mereka sudah di Banjarmasin dan hadir pada proses identifikasi jasad. Ada tiga WNA dan lima WNI," ujar Muhidin saat memberikan keterangan.
Pihak keluarga disebut telah meminta agar jenazah dipulangkan ke daerah asal masing-masing usai identifikasi selesai dilakukan.
"Kami juga sudah menawarkan apakah keluarga mau jasad dimakamkan di Kalimantan Selatan. Tetapi, mereka maunya dibawa ke alamat masing-masing aja," jelas Muhidin.
Sesuai prosedur, jenazah hanya dapat dibawa oleh pihak keluarga setelah proses identifikasi secara resmi dinyatakan rampung.
Mengenai keberadaan lima warga negara Indonesia dan tiga warga negara asing dari luar provinsi di wilayah Kalsel, Muhidin menyatakan bahwa perusahaan tempat mereka bekerja belum memberikan pernyataan.
"Sejak kejadian, kami langsung menggelar pertemuan dan Tim SAR gabungan segera melakukan pencarian. Jadi, sampai saat ini, belum ada informasi pasti apa kegiatan mereka di Kalsel," ungkapnya.
Sampai saat ini, delapan jasad tersebut belum dapat dicocokkan dengan identitas secara definitif karena proses forensik masih berlangsung.
Rincian Korban dan Kronologi Penemuan
Berikut daftar lengkap delapan korban yang berada dalam helikopter BK117 D3 milik Estindo Air:
- Kapten: Haryanto (asal Kota Batam, Kepulauan Riau)
- Teknisi: Hendra Darmawan (asal Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan)
Penumpang:
- Mark Werren (Australia)
- Santha Kumar Prabhakaran (India)
- Claudine Pereira Quito (Brasil)
- Iboy Irfan Rosa (asal Kabupaten Kuantan Singingi, Riau)
- Yudi Febrian Rahman (asal Pekan Baru, Riau)
- Andys Rissa Pasulu (asal Kota Balikpapan, Kalimantan Timur)
Helikopter jatuh di kawasan hutan Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Bangkai helikopter ditemukan oleh Tim SAR gabungan pada Rabu (3 September 2025) pukul 14.45 WITA.
Lokasi penemuan berada pada titik koordinat 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, sekitar 700 meter dari titik yang sebelumnya diberikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Pejabat On Scene Commander (OSC) mengerahkan seluruh tim Search and Rescue Unit (SRU) darat untuk memperkuat proses evakuasi di lokasi sulit tersebut.
Seluruh jenazah akhirnya berhasil dievakuasi pada Kamis (4 September 2025) sekitar pukul 21.50 WITA.
- Penulis :
- Aditya Yohan