
Pantau - Sejumlah peristiwa hukum mencuat pada Jumat (5 September 2025), termasuk rencana pemeriksaan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), perkembangan kasus korupsi proyek digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek, serta kasus tragis di Banjaran, Kabupaten Bandung.
KPK memastikan akan segera memanggil Ridwan Kamil (RK) setelah sebelumnya meminta keterangan dari Ilham Akbar Habibie pada Rabu, 3 September 2025.
"Secepatnya KPK menjadwalkan untuk pemanggilan terhadap saudara RK", ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo.
RK diduga mengetahui aliran dana dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan iklan pada Bank BJB periode 2021–2023.
Transaksi Mobil dan Dana CSR dari BI dan OJK
KPK juga tengah mempelajari status mobil Mercedes-Benz 280 SL atas nama Presiden ke-3 RI, B.J. Habibie, yang disebut telah dijual oleh Ilham Habibie kepada Ridwan Kamil.
"Masih dipelajari status dari aset tersebut", kata Budi.
Penyidik mendalami informasi bahwa Ridwan Kamil belum melunasi pembayaran atas mobil tersebut.
Di sisi lain, KPK juga menelusuri aliran dana corporate social responsibility (CSR) dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan yang mengalir ke yayasan milik Satori (ST), anggota DPR RI yang kini menjadi tersangka dalam kasus korupsi.
Sebanyak 12 saksi telah diperiksa di Polresta Cirebon, Jawa Barat, pada Selasa, 2 September 2025.
"Semua saksi hadir dan didalami terkait dana CSR atau Program Sosial Bank Indonesia serta Pengelola Jasa Keuangan yang cair ke yayasan tersangka, saudara ST", jelas Budi.
Kasus Bunuh Diri di Banjaran dan Klarifikasi Kuasa Hukum Nadiem
Kepolisian Daerah Jawa Barat mengonfirmasi adanya peristiwa tragis di Banjaran, Kabupaten Bandung, di mana seorang ibu berinisial EN diduga meracun dua anaknya lalu mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
"Iya benar, ada kejadian tersebut", kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan.
Korban anak masing-masing berusia 11 bulan dan 9 tahun.
Sementara itu, kuasa hukum mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim, Hotman Paris Hutapea, membantah kliennya terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Chromebook.
Proyek tersebut merupakan bagian dari program digitalisasi pendidikan tahun 2019–2022 dengan anggaran sebesar Rp9,9 triliun.
" Tidak ada satu sen pun uang yang masuk dari siapa pun kepada Nadiem terkait dengan jual beli laptop", tegas Hotman.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf