
Pantau - Sofyan Sjaf resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB University) pada Sabtu, 30 Agustus 2025, berkat dedikasinya dalam bidang sosiologi pedesaan melalui konsep Data Desa Presisi.
Perjalanan Hidup dan Karier Akademik
Sofyan merupakan anak ketiga dari empat bersaudara yang dibesarkan di Kendari, Sulawesi Tenggara, sebuah daerah yang saat itu hanya sedikit anaknya melanjutkan pendidikan tinggi.
Ia tumbuh dalam keluarga yang menjunjung tinggi pendidikan, sesuai dengan pesan orang tuanya, "Salah satu jalan bisa bermartabat adalah melalui pendidikan bukan gelar atau jabatan. Akan tetapi berilmu dan bermanfaat bagi orang lain. Maka kejarlah pendidikan setinggi mungkin," ungkapnya.
Sosok kakaknya, Prof Hasbullah Syaf yang juga Guru Besar Evaluasi Lahan Universitas Halu Oleo, menjadi inspirasi utama bagi Sofyan untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin.
Ia meniru langkah kakaknya, bahkan bertekad untuk melampaui pencapaiannya, mulai dari menjadi Ketua OSIS hingga mengejar gelar akademik tertinggi.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas di Kendari, ia melanjutkan kuliah di IPB pada Program Studi Teknologi Hasil Ternak.
Sofyan kemudian mengambil jenjang magister dan doktoral di IPB dengan fokus pada bidang sosial pedesaan.
Sebelum menjadi dosen, ia sempat bekerja sebagai wartawan dan karyawan swasta.
Namun ia akhirnya memilih menjadi dosen karena menilai akademisi sebagai profesi yang merdeka.
"Politisi merdeka karena dapat mengutarakan pendapat dan menentukan kebijakan, sementara akademisi cakupannya lebih luas dan suaranya didengar karena memiliki basis argumentasi ilmiah," ia mengungkapkan.
Kontribusi Melalui Data Desa Presisi
Selama karier akademiknya, Sofyan telah menjelajahi ribuan desa di Indonesia dalam rangka penelitian sosiologi pedesaan.
Dari berbagai pengalaman itu, ia menemukan bahwa masalah utama dalam pembangunan desa adalah persoalan data.
Hal ini mendorongnya untuk mengembangkan konsep Data Desa Presisi, sebuah pendekatan yang menekankan pentingnya data yang dimiliki, dipahami, dan diperjuangkan oleh warga desa sendiri.
Menurutnya, dalam dunia yang semakin dikuasai oleh algoritma, pembangunan seharusnya dimulai dari desa, bukan kota.
Saat ini, Sofyan menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB dan juga merupakan ayah dari seorang anak bernama Shaffan Amzari Sjaf.
- Penulis :
- Aditya Yohan