Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemenkum Jateng Tekankan HKI sebagai Penggerak Ekonomi Kreatif

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Kemenkum Jateng Tekankan HKI sebagai Penggerak Ekonomi Kreatif
Foto: Pelatihan tentang hak kekayaan intelektual yang digelar Kanwil Kemenkum Jateng bekerja sama dengan Klinik HKI Fakultas Hukum Undip, di Semarang (sumber: ANTARA/HO-Pribadi)

Pantau - Analis Kekayaan Intelektual Ahli Muda Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Tengah, Tri Junianto, menegaskan bahwa hak kekayaan intelektual (HKI) tidak hanya sebatas perlindungan hukum atas karya, tetapi juga berperan penting sebagai motor penggerak ekonomi.

HKI sebagai Aset Bernilai Ekonomi

Dalam pelatihan HKI yang digelar Kanwil Kemenkum Jateng bersama Klinik HKI Fakultas Hukum Universitas Diponegoro di Semarang, Minggu (7/9/2025), Tri menyampaikan bahwa karya dan inovasi dapat dikomersialisasikan jika dikelola dengan tepat.

"Kekayaan intelektual bukan hanya tentang perlindungan hukum atas karya, tetapi juga bisa menjadi motor penggerak ekonomi," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa pengelolaan HKI yang baik mampu memberikan manfaat finansial bagi penciptanya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Dukungan dari Kanwil Kemenkum Jateng

Pelatihan tersebut menghadirkan materi mencakup ruang lingkup HKI, seperti hak cipta, paten, merek, desain industri, rahasia dagang, indikasi geografis, hingga perlindungan varietas tanaman.

Peserta juga diajak memahami prinsip dasar perlindungan HKI serta bagaimana aset tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.

Kepala Kanwil Kemenkum Jateng, Heni Susila Wardoyo, menegaskan pentingnya pelatihan tersebut dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat, akademisi, dan pelaku usaha mengenai peran HKI.

"Diharapkan pelatihan dapat menumbuhkan kesadaran di kalangan mahasiswa dan masyarakat luas bahwa kekayaan intelektual bukan sekadar ide atau inovasi," ujarnya.

Ia menekankan bahwa HKI merupakan aset berharga yang dapat dilindungi, dikelola, dan dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan ekonomi kreatif.

Pelatihan ini tidak hanya diikuti oleh kalangan akademisi, tetapi juga praktisi usaha dan sektor swasta.

Penulis :
Shila Glorya