
Pantau - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami delapan kali erupsi pada Senin (8/9/2025) pagi dengan tinggi letusan mencapai 800 meter dari puncak. Status aktivitas gunung berapi tertinggi di Jawa yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl ini masih berada pada Level II (Waspada).
Rangkaian Erupsi dan Kolom Abu
Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.27 WIB, disusul tujuh letusan berikutnya hingga pukul 07.20 WIB.
Tercatat erupsi berlangsung pada pukul:
- 00.27 WIB
- 00.31 WIB
- 01.23 WIB
- 01.32 WIB
- 04.52 WIB
- 05.43 WIB
- 05.59 WIB
- 07.20 WIB
Pada pukul 07.20 WIB, kolom letusan setinggi 600 meter teramati di atas puncak atau 4.276 mdpl dengan arah abu ke barat daya.
Sementara letusan pada pukul 05.59 WIB menghasilkan kolom abu setinggi 800 meter atau 4.476 mdpl dengan arah ke selatan.
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 177 detik.
Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal.
Rekomendasi PVMBG untuk Masyarakat
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi:
Dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak.
Di luar jarak tersebut, aktivitas tidak boleh dilakukan dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terdampak awan panas dan aliran lahar hingga 13 km dari puncak.
Tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena bahaya lontaran batu pijar.
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran, lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil anak sungai dari Besuk Kobokan.
- Penulis :
- Aditya Yohan