HOME  ⁄  Nasional

Prabowo Subianto Lantik Gus Irfan sebagai Menteri Haji dan Umrah di Istana Negara

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Prabowo Subianto Lantik Gus Irfan sebagai Menteri Haji dan Umrah di Istana Negara
Foto: Menteri Haji dan Umrah Irfan Yusuf (Gus Irfan) saat menyampaikan keterangan seusai agenda pelantikan di Istana Negara, Jakarta (sumber: ANTARA/Andi Firdaus)

Pantau - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto resmi melantik Irfan Yusuf atau Gus Irfan sebagai Menteri Haji dan Umrah di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 8 September 2025.

Pelantikan ini dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 86P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode 2024–2029.

Dalam prosesi tersebut, Gus Irfan mengucapkan sumpah jabatan yang dibacakan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Bahwa saya, akan setia kepada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya, kepada bangsa dan negara. Bahwa saya, dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," ucapnya.

Karier Sebelum Jadi Menteri

Sebelum dipercaya memimpin Kementerian Haji dan Umrah, Gus Irfan menjabat sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) di Kementerian Agama RI selama sepuluh bulan terakhir.

Dalam posisinya itu, ia bertanggung jawab penuh atas pengelolaan teknis dan keuangan penyelenggaraan ibadah haji, mulai dari persiapan keberangkatan hingga pemulangan jamaah.

Sebelumnya, Gus Irfan meniti karier panjang sebagai birokrat dengan pengalaman luas di bidang keuangan negara dan administrasi publik.

Pengalaman tersebut membuatnya terbiasa dengan regulasi dan koordinasi lintas kementerian, yang menjadi dasar kepercayaan pemerintah ketika BP Haji ditingkatkan statusnya menjadi kementerian.

Latar Belakang Gus Irfan

Gus Irfan lahir di Jombang pada 24 April 1962 dan merupakan cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari.

Ia sempat terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029 dari Partai Gerindra, namun memilih mundur setelah ditunjuk Presiden Prabowo untuk memimpin BP Haji.

Riwayat pendidikannya dimulai dari SD hingga SMA di Jombang, kemudian melanjutkan ke Universitas Brawijaya dan UIN Malang.

Selain aktif di pemerintahan dan politik, Gus Irfan juga memegang sejumlah posisi penting di organisasi keagamaan dan sosial, baik di lingkungan Nahdlatul Ulama maupun Partai Gerindra.

Penulis :
Shila Glorya