Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pengasuhan Anak Usia Dini Harus Libatkan Keluarga dan Institusi Pendidikan Secara Komplementer

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pengasuhan Anak Usia Dini Harus Libatkan Keluarga dan Institusi Pendidikan Secara Komplementer
Foto: (Sumber: Deputi Bidang Kebijakan Strategi Pembangunan Keluarga, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kemendukbangga/BKKBN Ukik Kusuma Kurniawan dalam kegiatan diseminasi dan uji publik terkait hasil rekomendasi kebijakan Gerakan Ayah Teladan Indonesia dan Taman Asuh Sayang Anak di Jakarta, Selasa (9/9/2025). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari.)

Pantau - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menegaskan pentingnya peran ganda antara keluarga dan institusi pendidikan dalam mendukung pengasuhan anak usia dini di tengah perubahan pola hidup masyarakat modern.

Peran Keluarga dan Institusi Saling Melengkapi

Deputi Bidang Kebijakan Strategi Pembangunan Keluarga, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kemendukbangga/BKKBN, Ukik Kusuma Kurniawan, menyampaikan bahwa pendidikan dan pengasuhan anak usia dini terbukti berdampak positif terhadap kemampuan kognitif dan numerasi anak.

"Early childhood education and care (pendidikan dan pengasuhan anak usia dini) terbukti meningkatkan kemampuan numerasi dan kognitif, dalam hal ini keluarga dan institusi pendidikan memiliki peran yang saling melengkapi atau complementary," ungkap Ukik.

Menurutnya, keluarga memiliki peran dalam membangun ikatan emosional, nilai-nilai kehidupan, serta kedekatan antara anak dan orang tua.

Sementara itu, institusi pendidikan seperti daycare atau pusat pengasuhan dapat memberikan stimulasi kognitif, keterampilan, dan psikomotorik yang lebih terstruktur.

"Kalau di keluarga itu kita rekatkan bonding atau ikatan keluarganya, nilai-nilai kehidupan dan juga dalam hubungan antara anak dan orang tua. Nah, institusi pendidikan atau tempat-tempat pendidikan ini (seperti Tamasya) memberikan stimulus atau rangsangan-rangsangan untuk perkembangan kognitif, keterampilan, dan psikomotorik," jelas Ukik.

Program Tamasya dan Pentingnya Pengawasan

Sebagai bentuk dukungan terhadap kebutuhan pengasuhan di era modern, Kemendukbangga/BKKBN memiliki program prioritas bernama Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya).

Program ini hadir menjawab kebutuhan orang tua yang bekerja, seiring berubahnya pola pengasuhan tradisional di mana anak diasuh langsung oleh orang tua di rumah.

Ukik menjelaskan bahwa pengasuhan keluarga tetap tidak bisa digantikan, namun peran lembaga seperti Tamasya menjadi pelengkap yang penting.

Pendidikan dan pengasuhan di luar keluarga, menurutnya, dapat membantu meningkatkan keterampilan numerasi hingga matematika anak.

Meskipun begitu, ia menekankan bahwa pemerintah perlu memastikan kualitas layanan melalui regulasi dan pengawasan.

"Jadi kita tetap memberikan dukungan secara positif terhadap Tamasya atau daycare-daycare itu, asal pemerintah juga memberikan pengawasan, pemantauan, dan penetapan standar yang tersertifikasi. Jadi daycare atau tempat pendidikan anak itu bisa menjamin anak-anak kita mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan," tambahnya.

Dengan sinergi antara keluarga dan institusi pendidikan, pengasuhan anak usia dini diharapkan mampu menciptakan generasi yang sehat secara emosional dan unggul secara intelektual.

Penulis :
Ahmad Yusuf